IMPLIKATUR PERCAKAPAN
REMAJA DI DESA HITU MESSING KECAMATAN LEIHITU KABUPATEN MALUKU TENGAH
SKRIPSI
FAIZA SALSABILA TOMULAIN 2015 35 076
UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA AMBON
2022
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masyarakat merupakan sekelompok manusia
yang hidup di suatu tempat tertentu dan saling berhubungan antara manusia yang
satu dengan yang lain. Manusia yang hidup secara bersama-sama tentu memiliki
cirri khas bahasa yang berbeda-beda dalam berkomunikasi. Dengan berbahasa
seseorang akan memberikan informasi kepada orang lain, informasi ini tidak
hanya kata-kata yang terucap oleh pemberi informasi namun juga pikaran,
perasaan dan perbuatannya kepada informan.
Seseorang akan mengalami kesulitan dalam
penyampaian pesan kepada orang lain. Misalnya, ketika berkomunikasi dengan
seseorang, maka seseorang itu harus memahami pesan yang disampaikan si
pembicara agar komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya jika seseorang yang
diajak berkomunikasi tidak memahami maksud yang disampaikan si pembicara, maka
proses komunikasi tidak akan berjalan efektif. Peran bahasa sangat menentukan
keberhasilan seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Masyarakat sebagai pengguna bahasa dalam
berkomunikasi dengan orang lain menggunakan media yang berbeda-beda. Penggunaan
bahasa lisan terwujud dalam bentuk
percakapan, pembacaan berita dan sejenisnya.Bahasa adalah salah satu sarana
yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan yang lainnya.Dengan
berinteraksi manusia dapat
memenuhi semua keinginannya sebagai mahkluk sosial yang
saling berhubungan.
Kegiatan komunikasi tidak hanya
melibatkan satu partisipan saja, melainkan beberapa partisipan lainnya. Agar
bisa memahami maksud dari tuturan lawan bicaranya, harus mempunyai kerja sama
yang baik. Apabila partisipan dalam tuturan tersebut tidak ada kerjasama yang
baik atau tidak memahami maksud tuturan lawan bicaranya, akan menimbulkan
interpretasi yang menyimpang dan pesan yang disampaikan tidak dapat diterima
dengan baik.
Kajian pragmatik tentang implikatur
berkaitan erat dengan bahasa. Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk
berkomunikasi namun terkadang komunikasi yang disampaikan memiliki maksud yang
terselubung.Manusia harus memahami setiap maksud dan makna tuturan yang
diucapkan oleh lawan tuturnya.Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak
terlepas dari aktivitas berkomunikasi dengan orang lain. Media yang digunakan
sebagai alat untuk mempermudah seseorang
menyampaikan maksud kepada orang lain disebut bahasa. Bahasa yang digunakan
tentunya harus dipahami oleh orang yang diajak
berkomunikasi.
Setiap percakapan yang dilakukan oleh
sekelompok orang ataupun seorang individu itu akan menarik makna yang
berbeda-beda, hal ini bergantung dari cara lawan tutur dalam menanggapi maksud
si penutur. Percakapan antara penutur dan mitra tutur harus saling memahami
maksud dari tuturan lawan bicaranya karena tidak semua yang diucapkan oleh
penutur itu mengacu
padamaksud yang sebenarnya, hal ini memicu pada implikatur
yang dipakai oleh penutur untuk menyindir, menyinggung orang lain melalui
kata-kata yang memiliki maksud lain.
Percakapan yang seperti ini biasanya
disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para pembicara yang
telah mengetahui maksud dan konteks apa yang sedang dibicarakan.
Percakapan yang mempergunakan makna
secara umum dapat dikatakan lebih mudah dipahami. Percakapan itu secara cepat
akan memahami apa yang dimaksudkan oleh lawan bicara karena ada kesesuaian
antara bentuk-bentuk kebahasaan yang dipergunakan dengan makna yang
dimaksudkan. Kegiatan percakapan yang dilakukan orang dalam kehidupan
sehari-hari untuk berbagai keperluan sering banyak dijumpai adanya
ketidaksesuaian antara bentuk kebahasaan yang digunakan dengan apa yang
dimaksudkan.
Konteks ialah situasi atau latar
terjadinya suatu komunikasi.Konteks dianggap sebagai sebab dan alasan
terjadinya suatu percakapan atau dialog.Segala sesuatu yang berhubungan
dengantuturan, baik itu berkaitan dengan arti, maksud maupun informasinya tergantung
pada konteks yang melatarbelakangi peristiwa tuturan itu. Percakapan sebaliknya
bersifat relevan dengan konteks jelas dan mudah dipahami melalui percakapan
implikatur dimanfaatkan untuk menyampaikan maksud implikatur digunakan untuk
menjebatangi percakapan.
Masa remaja adalah masa yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, merupakan masa transisi atau peralihan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Remaja adalah suatu masa dimana individu
berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukan tanda- tanda seksualitas sampai
saat ini mencapai kematangan seksualitasnya, individu mengalami perkembangan
psikologi dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa, dan terjadi
peralihan dari ketergantungan sosial yang penuh kepada keadaan yang relatif
lebih mandiri.
Implikatur ini menarik untuk dikaji
karena didalam percakapan anatara penutur dan mitra tutur terdapat
ketidakterkaitan antara yang dituturkan dan yang dimaksudkan. Namun dari ketidak
terkaitan tersebut penutur dan mitra tutur memahami sebenarnya apa yang
disampaikan.seperti pada penjelasan tentang implikatur ini berbicara tentang
apa yang disampaikan tidak sama dengan apa yang dimaksudkan. Maksud dalam
artian disini berarti yang dikehendaki, tujuan, atau arti dari apa yang
disampaikan. Sedangkan, konteks berhubungan situasi, waktu.Konteks merupakan
bagian suatu uraian atau kalimat yang mendukung atau menambah kejelasan makna.
Implikatur percakapan sering kita temui
dan bahkan kita lakukan sehari- hari.Percakapan yang terjadi terkadang dapat
disampaikan secara langsung dan dapat pula secara tidak langsung. Secara
langsung berarti apa yang disampaikan oleh penutur dalam tuturanya bermakna
sama dengan apa maksud penuturnya dan secara tidak langsung berarti antara
tuturan dan maksud penuturnya berbeda.
Penutur di Desa Hitu Messing Kecamatan
Leihitu Kabupaten Maluku Tengah menggunakan dua bahasa yakni, bahasa Hitu dan
bahasa Melayu Ambon. Penggunaan bahasa Hitu terjadi pada penutur sesama orang
tua dan juga pada penutur sesama remaja. Penggunaan bahasa Hitu sesama remaja
dalam percakapan sehari-hari tidak terlalu dominan,
percakapan dengan bahasa Hitu terjadi pada saat yang tidak tertentu.Dalam
penggunaan bahasa Melayu Ambon lebih dominan dikalangan remaja dalam
berkomunikasi dengan sesama.
Remaja yang melakukan tuturannya dengan
mitra tutur dalam percakapannya sehari-hari banyak yang mengandung implikatur
percakapan karena pada saat tuturan berlangsung apa yang disampaikan oleh
penutur dan respon dari mitra tutur sangatlah tidak berkesinambungan, namun
dari tidak kesenambungan itu mengandung maksud yang tersirat dari tuturan
tersebut.
Penelitian ini dilakukan agar implikatur
percakapan yang dituturkan oleh penutur dan mitra tutur dapat dipahami dan
dimengerti sehingga percakapannya berlangsung dengan baik.Desa Hitu adalah
salah satu desa yang terletak di kecamatan Leihitu yang termasuk negeri para
raja-raja.Di Desa Hitu penduduknya menggunakan bahasa daerah dan bahasa melayu
Ambon.Para penutur remaja lebih dominan menggunakan bahasa melayu Ambon dalam
berkomunikasi antara sesama remaja dibandingkan menggunakan bahasa
daerah.Sementara penggunaan bahasa daerahnya pada penutur tertentu seperti
orang yang lebih tua atau sesama remaja namun pada saat percakapan yang tertentu.
Adapun dasar pemilihan lokasi di Desa
Hitu ini, berdasarkan pengamatan peneliti bahwa banyak penutur remaja yang
menggunakan implikatur percakapan dalam tuturannya dengan lawan tuturnya.Dalam
hal ini terdapat kata dalam kalimat yang memiliki maksud tersendiri yang telah
diketahui oleh
penutur dan mitra tutur. Pemahaman yang sama dari penutur dan
mitra tutur membuat percakapan yang tidak berkesinambungan itu memiliki
kesinambungan antara apa yang disampaikan dan yang direspon dapat diterima.
Berdasarkan uraian diatas maka, penulis perlu untuk menelitinya dengan judul Implikatur Percakapan Remaja di Desa
HituMessing Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.
Penutur: katong
pi nonton bola ka.
( kita pergi menontonbola ka) Mitra tutur: Beta baru pulang dari kampus.
(saya baru
pulang dari kampus)
Konteks: penutur yang bertemu dengan
mitra tutur di depan rumah mitra tutur kemudian mengajak mitra tutur untuk ikut
bersamanya menonton pertandingan sepak bola.
Pada perakapan di atas yakni penutur yang
mengajak mitra tutur untuk ikut menonton pertandingan bola namun, dari jawaban
mitra tutur yang tidak memiliki kesinambungan ternyata memiliki makna yan
tersirat bahwa mitra tutur tidak ingin ikut bersama penutur.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
masalah penelitian: Bagaimanakah implikatur percakapan remaja di Desa Hitu
Messing Kecamatan Leihitu?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan implikatur
percakapan remaja di Desa Hitu Messing Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan dapat memperkaya pengetahuan
mengenai bahasa, khususnya dalam bidang pragmatik yang berada di Maluku terutama
di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.
b. Manfaat praktis
Dengan adanya penelitian ini dapat berguna bagi:
1.
Remaja, dapat menjadi masukan untuk
remaja di masyarakat desa Hitu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah
2.
Pendididkan, dapat digunakan untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia
3.
Peneliti lain, dapat digunakan
untuk referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan hal yang sama.
BAB II PRESFEKTIF TEORITIS DAN
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Presfektif Teoritis
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai
pengertian pragmatik, pengertian Implikatur, Implikatur Percakapan, cirri-ciri
Implikatur, macam- macam Implikatur, fungsi Implikatur Percakapan, Remaja dan
Penelitian terdahulu.
2.1.1 Pengertian Pragmatik
Menurut Leech (2011:8) pragmatik adalah
studi tentang makna dalam hubungan dengan situasi-situasi ujaran (Speech Situation), ini berarti bahwa
untuk menganalisis makna melalui pendekatan pragmatic diperlukan situasi tutur
yang menjadi konteks tuturan.
Pragmatik merupakan kajian bahasa yang
terikat konteks. Sebuah tuturan dapat digunakan untuk menyampaikan beberapa
maksud dan sebaliknya, satu maksud dapat disampaikan dengan beraneka ragamhal
itu dipengaruhi oleh konteks yang melingkupi tuturan itu (Rohmadi,2010:27).
Pragmatik adalah telaah mengenai hubungan
anatara bahasa dan konteks yang tergramatisasikan atau disandikan dalam stuktur
suatu bahasa.
Pragmatik adalah telaah mengenai segala
aspek makna yang tidak tercakup dalam teori semantik, atau dengan perkataan
lain, membahas segala aspek
makna ucapan yang tidak dapat dijelaskan secara tuntas oleh
referensi langsung pada kondisi-kondisi kebenaran kalimat yang diucapkan.
Pragmatik adalah ilmu bahasa yang
mempelajari pemakai bahasa yang dikaitkan dengan konteks pemakainya.Makna
bahasa tersebut dapat di mengerti bila diketahui konteksnya. Batasan pragmatik
adalah aturan-aturan pemakai bahasa mengenai bentuk dan makna yang
dikaitkandengan maksud pembicara, konteks, dan keadaan.
2.1.2 Pengertian Implikatur
Menurut (Zamzani & Rahayu, 2017:26)
Implikatur adalah informasi yang terdiri atas beberapa hal yakni yang dikatakan
dan yang tidak dikatakan.Informasi yang tidak dikatakan disebut implikatur.
Menurut Yule (2014:62) mengatakan bahwa
implikatur adalah contoh utama dari banyaknya informasi yang disampaikan dari
pada yang dikatakan.
Implikatur adalah salah satu bagian dalam
pragmatik yang berkaitan erat dengan bahasa yang disampaikan (maksud) oleh
penutur kepada mitra tutur dalam konteks tertentu.
Implikatur adalah makna yang tersirat
melalui ujaran sebuah kalimat dalam suatu konteks, meskipun makna itu bukan
merupakan suatu bagian atau pemenuhan dari apa yang dituturkan (Kridalaksana 2011:21).
Percakapan pada hakikatnya adalah
peristiwa berbahasa lisan antar dua orang partisipan atau lebih yang pada
umumnya terjadi dalam suasana santai. Percakapan merupakan tempat yang
memungkinkan terwujudnya prinsip- prinsip kerja sama dan sopan santun dalam peristiwa
bahasa. Untuk itu, perlu
memahami
implikatur percakapan agar yang diucapkan dapat dipahami oleh lawan tutur.
2.1.3 Pengertian Implikatur Percakapan
Menurut Chaer (2010:33) implikatur atau
implikatur percakapan adalah adanya keterkaitan antara ujaran dari seseorang
penutur dan lawan tuturnya. Dianatara penutur dan mitra tutur terdapat semacam
kontrak percakapan tidak tertulis bahwa apa yang sedang dipertuturkan itu
saling dimengerti.
Implikatur percakapan adalah bahasa yang
disampaikan oleh penutur yang maksud atau konteksnya telah diketahui oleh mitra
tutur.
Implikatur percakapan hakikatnya
merupakan konsep yang sanagat penting dalam pragmatik.Implikatur percakapan
menujuk pada maksud dari suatu ucapan. Rohmadi (2010:9) menyatakan bahwa
implikatur dapat dibedakan atas apa yang diucapkan dan apa yang diimplikasikan
oleh ucapan tersebut.
Menurut Wiryotinoyo (2010:10) Implikatur
Percakapan ialah implikasi pragmatis yang terkandung dalam suatu bentuk lingual
yang diujarkan oleh peutur kepada mitra tutur dalam suatu percakapan.
Implikatur percakapan merupakan gejala
yang universal dalam setiap bahasa dan dapat ditemui pada hampir setiap
percakapan bahkan untuk mengutarakan maksud-maksud tertentu misalnya dalam
percakapan dimasyarakat.
Pemahaman terhadap implikatur percakapan
amat diperlukan untukdapat saling memahami dalam aktivitas pembicaraan.Konsep
implikatur merupakan
sebuah contoh paradigmatik dari hakikat dan kekuatan
penjelasan paradigmatik terhadap fenomena linguistik.Ia memberikan penafsiran
pragmatis yang mampu melewati dan menembus batas-batas struktural linguistik.
Masa remaja (adolescence) adalah masa
yang sangat penting dalam rentang kehidupan manusia, merupakan masa transisi
atau peralihan dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa.
Elizabeth B. Hurlock istilah adolescence
atau remaja berasal dari kata (adolescence) kata bendanya adolescencntia yang
berarti remaja yang berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescence yang
dipergunakan saat ini mempunyai arti yang sangat luas yakni emosional. Pandangan
ini di ungkapkan oleh piaget dengan mengatakan secara psikologis, masa remaja
adalah usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang
lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama.
Hal senada juga dikemukakan oleh Jhon W.
Santrock, masa remaja (adolescence) ialah masa perkembangan transisi dari masa
anak-anak hingga dewasa yang m,encakup perubahan biologis, kongnitif, dan
sosial emosional.
2.1.4 Pengertian Tuturan
Dalam KBBI (Depdiknas, 2005:1231), yang
dimaksud dengan tuturan adalah suatu yang dituturkan, ucapan, ujaran tuturan
adalah suatu ujaran dari seorang penutur terhadap mitra tutur ketika sedang
berkomunikasi. Tuturan dalam pragmatik diartikan sebagai produk suatu tindakan
verbal (bukan tidak verbal itu sendiri)( Leech, 1993:20).
Sementara itu Austin (dalam Leech, 1993:
280) menyatakan bahwa semua tuturan adalah tindakan dan tidak sekedar sesuatu
tentang dunia tindak ujar atau tutur adalah fungsi bahasa sebagai sarana
penindak semua kalimat atau ujaran yang diucapkan oleh penutur sebenarnya
mengandung fungsi komunikatif tertentu.
Tuturan adalah seluruh bunyi yang keluar
dari alat ucap manusia.Setiap tuturan pasti mengandung maksud dan tujuan.Maksud
dari tuturan itu sendiri harus disepakati antara penutur dan mitra tutur.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa mengujarakan sesuatu dapat disebut sebagai aktivitas atau
tindakan.Hal tersebut dimungkinkan karena dalam setiap tuturan memiliki maksud
tertentu yang berpengaruh. Sehubung dengan pengertian di atas, Tuturan adalah
ujaran yang disampaikan oleh seseorang terhadap orang lain yang memiliki maksud
dan tujuan tertentu.
Contoh
Implikatur percakapan
Rati : Nia balom dapa oto lai ka.( Nia belum dapat mobil
lagi ka ) Nia : Tadi oto lewat pono.( sejak tadi mobil yang melaju penuh)
Konteks: penutur dan mitra tutur sedang
berada di luar rumah yakni di salah satu tempat yang biasa mitra tutur tempati
untuk menunggu mobil yang melaju ke arah kota Ambon..
Pada implikatur percakapan di atas Rati
yang menanyakan kepada Nia bahwa kenapa dia masih belum mendapatkan mobil
karena Rati tahu bahwa
Nia seharusnya telah sampai pada tempat tujuannya, karena
Rati tahu bahwa Nia telah keluar rumah sejak tadi pagi. Dan dari jawaban Nia
menunjukan bahwa ia belum mendapatkan mobil karena mobil yang melaju sejak tadi
penuh semua. Percakapan ini terjadi pada siang hari pukul 11.45 WIT pada
tanggal 27/11/2020.
Nela : Dila su pulang ( Dila telah pulang ) Nia : dia su
tidor ( dia telah tidur )
Konteks: Penutur dan mitr tutur yang
sedang berada di tempat biasa mereka duduk dan bercerita.
Pada implikatur percakapan diatas
bermaksud bahwa Nela yang sedang menanyakan kepada Nia bahwa apakah kakaknya
yang bernama Dila telah pulang ke hila atau belum, dan dari jawaban Nia yang
mengatakan bahwa dia telah tidur bermaksud menyampaikan pada Nela bahwa
kakaknya belum pulang. Percakapan ini terjadi pada saat malam hari pukul 09.45
WIT pada tanggal 12/12/2020.
Adit : Ade, mau pi
mana ( Ade, kemana kamu akan pergi )
Ade : (Sambil
menunjuk dengan jari tanganya kearah toko/ pondok)
Konteks: Penutur yang sedang duduk di
samping rumah mitra tutur dan mitra tutur yang hendak keluar rumah untuk menuju
ke salah satu kios milik tetangga.
Pada implikatur percakapan di atas Adit
yang sedang menanyakan pada ade bahwa kemana ia hendak pergi, dan tanpa
berbicara dan hanya mengarahkan jarinya ke tempat tujuannya telah menandakan
bahwa ia akan pergi ke toko untuk membeli sesuatu. Percakapan diatas terjadi
pada siang hari pukul 11.23 WIT pada
tanggal 19/12/2020.
Dio : Ada ka. (Apakah ada )
Adit : ( sambil mengeluarkan rokok dari dalam sakunya)
Konteks: Penutur dan mitra tutur yang
sedang duduk bersama di salah satu tempat berkumpul mereka, dan pada saat itu
penutur sedaang melihat salah satu temannya yang sedang menghisap rokok.
Pada implikatur percakapan di atas bahwa
Dio yang sedang menanyakan pada teman-temannya yang sedang berkumpul bahwa
apakah ada dari kata “Ada” yang dimaksudkan oleh dio ini adalah “rokok”, dan
dari jawaban yang disampaikan oleh Adit menandakan bahwa ia telah mengetahui
maksud dari temannya tersebut adalah “rokok”. Percakapan diatas terjadi pada
siang hari pukul 14.05 WIT pada tanggal 27/12/2020.
Persamaan
1. Menggunakan kalimat
yang mudah dipahami.
2. Jawaban/respon dapat
dimengerti oleh penutur
3. Jawaban/respon mitra
tutur tidak sama dengan apa yang di tanyakan.
Perbedaan
1.
Intonasi yang digunakan penutur
pada kalimat Tanya tidak terlalu ditunjukan
2.
Terdapat respon yang langsung dengan tindakan/
gerakan.
3.
Pada percakapan 1-2 implikasinya dilihat dari bentuk percakapannya
4.
Pada percakapan 3-4 dilihat dari bentuk maknanya
2.1.5 Ciri – Ciri Implikatur
1.
Menurut Nababan (1987:39) terdapat 4 ciri sebagai berikut
·
Suatu implikatur percakapan dapat
dibatalkan dalam hal tertentu, umpamanya dengan menambahkan klausa yang
mengatakan bahwa seseorang tidak mau memakai implikatur percakapan itu, atau
memberikan suatu konteks untuk membatalkan implikatur itu.
·
Biasanya tidak ada cara lain untuk
mengatakan apa yang dikatakan dan masih mempertahankan implikatur yang bersangkutan.
·
Implikatur percakapan
mempersyaratkan pengetahuan terlebih dahulu artikonvensional dari kalimat yang
dipakai. Oleh karena itu, isi implikatur percakapan tidak termasuk dalam arti
kalimat yang dipakai.
·
Kebenaran isi dari suatu implikatur
percakapan bukan tergantung pada kebenaran yang dikatakan. Oleh karena itu,
implikatur tidak didasarkan atas apa yang dikatakan, tetapi atas tindakan yang
mengatakan hal itu.
2.
Menurut Grice, H.P (Mujiyono,
1996:40) terdapat 5 ciri sebagai berikut
· Dalam
keadaan tertentu, implikatur percakapan dapat dibatalkan baik dengan cara
eksplisit ataupun dengan cara kontekstual
· Ketidakterpisahan
implikatur percakapan dengan cara mengatakan
sesuatu.
Biasanya tidak ada cara lain yang lebih tepat untuk
menmgatakan sesuatu itu, sehingga orang yang memakai tuturan bermuatan
implikatur untuk menyampaiakannya.
· Implikatur
percakapan mempersyaratkan makna konvensional dari kalimat yang dipakai, tetapi
isi implikatur tidak masuk dalam makna konvensional kalmiatitu.
· Kebenaran
isi implikatur tidak tergantung pada apa yang dikatakan, tetapi dapat
diperhitungkan dari bagaimana tindakan mengatakan apa yang dikatakan.
· Implikatur
percakapan tidak dapat diberi penjelasan spesifik yang pasti sifatnya.
3.
Menurut Levinson, C. Stephen
(1997:119) terdapat 4 ciri sebagai berikut
·
Cancelabillity,
maksudnya sebuah kesimpulan yang tidak mungkin bisa ditarik
jika ada kemungkinan untuk mengagalkannya dengan cara menambah beberapa premis/
alasan tambahan pada premis-premis asli.
·
Non-detachability,
adalah implikatur diletakan pada isi semantik dari apa yang
dituturkan, tidak pada bentuk linguistik, maka implikatur tidak dapat
dipisahkan dari suatu tuturan.
·
Calcullability,
dimaksudkan untuk setiap implikatur yang diduga harus
memungkinkan untuk menyusun sustu argument yang menunjukan bahwa makna harafiah suatu tuturan dipadu
dengan prinsip kerja sama dan maksim-maksimnya.
·
Non-convetionality,
artinya untuk mengetahui makna harafiah, dapat diduga
implikaturnya dalam konteks, implikatur tidak dapat sebagai bagian dari makna itu.
Tiga pendapat tentang ciri-ciri dari
suatu implikatur percakapan pada dasarnya sama. Ketiga pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa suatu implikatur memiliki ciri-ciri yakni:
1.
Suatu implikatur percakapan dapat dibatalkan dalam
hal tertentu
2. Biasanya
tidak ada cara lain untuk mengatakan apa yang dikatakan dan masih
mempertahankan implikatur yang bersangkutan.
3.
Implikatur percakapan mempersyaratkan
pengetahuan terlebih dahulu arti konvensional dari kaliamat yang dipakai
4. Kebenaran
isi dari suatu implikatur percakapan bukan tergantung pada kebenaran yang dikatakan.
2.1.6 Macam – Macam Implikatur
Menurut Grice dalam Rustono (1999:83) membedakan tiga macam
Implikatur yaitu:
1.
Implikatur konvensional
Yaitu implikatur yang diperoleh langsung dari makna kata,
dan bukan dari prinsip percakapan.
Contoh:
AN: Ose taru
akang dimana ( Dimana kamu menaruhnya )
BW: Lia ada di
tas warna merah itu ( Lihat ada kertas merah itu )
Konteks : Penutur dan mitratutur yang
sedang berada diluar rumah, dan mitratutur masuk kedalam rumah untuk melihat
barang yang akan diambilnya.
Pada Implikatur percakapan diatas penutur
yang menanyakan pada mitratutur bahwa mitratutur menaruh barang kiriman untuk
penutur dimana, karena yang dimaksud dari kata “akang” adalah barang kiriman.
Dan dari jawaban mitratutur yang menyatakan bahwa barangnya berada diatas meja
yang berada dalam tas berwarna merah.
2.
Implikatur non konvensional
Implikatur non konvensional atau implikatur percakapan
adalah implikasi pragmatik yang terdapat dalam suatu percakapan.
Contoh:
(2.1
)U N: Mau pulang ka hila? (mau pulang ke Hila?) Y O: Io (iya)
(2.2) U N: Masih ada oto lai (masih ada mobil )
Y O: Rio ada dari kota (Rio ada dari kota)
Konteks: Penutur dan mitratutur sedang
duduk didepan rumah mitratutur, yang menunggu mobil untuk temannya pulang ke Hila.
Pada implikatur percakapan diatas yang
merupakan Implikatur Percakapan adalah pada percakapan 2.2 yang mana penutur
menanyakan pada mitratutur bahwa apakah masih ada mobil yang melaju pada waktu
semalam ini, dan dari respon mitratutur yang menyatakan seperti itu bermaksud
kalau ia akan mendapatkan mobil karena temannya yang membawa mobil sedang dalam
perjalanan pulang dari kota Ambon.
3.
Praanggapan
Berupa andaian penutur bahwa mitra tutur dapat mengenal
pasti orang atau benda yang dapat diperkatakan.
Contoh:
Ose baju bagus e (
baju kamu bagus )
Praanggapan bisa saja diartikan sebagai
dugaan sementara dari apa yang dituturkan. Dari kalimat diatas dapat dikatakan
bahwa kalimat itu bermaksud bahwa penutur ingin mengetahui dimana kamu membeli
baju tersebut.
Praanggapan memperanggapkan tuturan
seseorang itu bias salah bias benar, artinya benar jika penutur dan mitra tutur
memiliki pemahaman yang sama terhadap tuturan yang dimaksudkan.
2.1.7 Fungsi Implikatur Percakapan
Konsep Implikatur Percakapan merupakan
konsep yang cukup penting dalam pragmatik. Wiryotinoyo, ( 2010:19) mengemukakan
bahwa ada empat macam faedah konsep implikatur, yaitu:
1.
Implikatur Percakapan dapat
memberikan penjelasan fungsional yang bermakna atas fakta kebehasaan yang tidak
terjangkau teori linguistik.
2.
Implikatur Percakapan memberikan
penjelasan yang tegak/ eksplisit tentang bagaimana mungkinya bahwa apa yang
diucapkan secara lahiriah dan apa
yang dimaksud oleh suatu ujaran dan bahwa pemakai bahasapun memahami.
3.
Implikatur Percakapan dapat
menyederhanakan deskripsi semantik hubungan antara klausa yang berbeda konjugsinya.
4.
Implikatur Percakapan dapat
menerangkan berbagai gejala kebahasaan yang secara lahiriah kelihatan tampak
tidak berkaitan atau berlawanan tetapi ternyata berhubungan.
2.1.8 Remaja
Remaja merupakan waktu manusia berumur
belasan tahun.Fase remaja adalah suatu hal yang pasti dilalui oleh setiap
orang. Anak-anak yang akan memasuki dunia remaja berartia akan memasuki masa
peralihan dari anak- anak menuju masa dewasa. Pada masa ini akan terjadi
perubahan dalam diri mereka antara lain mulai dari suara, bentuk fisik,
prilaku, serta emosional.
Menurut Sarwono, (2012:17) ada tiga
tahap perkembangan remaja dalam proses penyesuaian diri menuju dewasa, antara
lain:
1. Masa remaja Awal (
usia 10-13 Tahun)
Masa remaja awal terjadi anatar usia
10-13 tahun. Selama tahap ini anak- anak sering kali mulai tumbuh lebih cepat
dan mengalami tahap awal pubertas.Secara kongnitif remaja pada tahap ini mulai
mengalami peningkatan minat intelektual.
2. Masa remaja
pertengahan ( usia 14-17 Tahun )
Perkembangan kongnitif anak pada fase ini
semakin matang, tetapi cara berpikir mereka masinh belum sematang pikiran orang
dewasa. Remaja menengah lebih mampu berpikir abstrak dan mempertimbangkan
“gambaran besar” tetapi mereka masih kurang mampu mmenerapkannya pada saat itu.
3. Masa remaja akhir
atau dewasa muda ( usia 18-21 Tahun)
Pada tahap remaja ini umumnya
perkembangan fisik telah berkembang secara maksimal.Sealain itu juga pada tahap
ini mereka telah memiliki kemampuan berpikir yang lebih matang jika
dibandingkan dengan masa remaja sebelumnya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini terkait dengan Implikatur
Percakapan Remaja di Desa Hitu Messing Kecamatan Leihitu. Berdasarkan judul
tersebut, peneliti menemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan
Implikatur Percakapan diantaranya:
1.
Hasil penelitian Hilda Hilaliyah dan
Awaludin 2016 tentang Implikatur Percakapan pada Novel Teheran dalam Toples
karya Aminatul Faizah menggunakan pendekatan pragmatik dan metode deskriptif
analisis. Penelitian sebelumnya mendapatkan 25 kutipanyang mengandung
Implikatur Percakapan, setelah dianalisis banyak temuan percakapan yang
mematuhi maksim kualitas. Relevansinya dengan penelitianyang akan dilakukan
adalah sama-sama meneliti tentang implikatur percakapan namun, perbedaannya
terdapat pada sumber data yakni pada novel yang berjudul Teheran dalam Toples
karya Aminatul Faizah sedangkan dalam penelitian ini sumber datanya adalah
remaja di Desa Hitu Kecamatan Leihitu.
2.
Hasil penelitian Nyoman Adi
Susrawan (2015) tentang Implikatur Percakapan dalam komunikasi antar siswa di
SMP N 1 Sawan Singaraja. Penelitian deskriptif kualitatif, metode yang
digunakan observasi, wawancara, dan rekaman. Hasil penelitian mendapatkan data
mengenai bentuk lingual perintah, kalimat Tanya. Relevansinya dengan penelitian
yang akan dilakukan yaitu sama-sama meneliti Implikatur Percakapan namun,
perbedaannya terletak pada sumber
data. Penelitian yang dilakukan oleh Nyoman Adi
Susrawanmenggunakan sumber data berupa percakapan antar siswa SMP N 1 Sawan
Singaraja sedangkan, dalam penelitian ini menggunakan sumber datanya yakni
percakapan remaja di Desa Hitu Kecamatan Leihitu.
3.
Hasil penelitian Zaleha (2019) yang
berjudul Implikatur Percakapan dalam film Rudy Habibie karya Hanung Bramantyo
tinjauan deskriptif. Hasil penelitian
tersebut mendapatkan data mengenai bentuk Implikatur Percakapan mengajak,
menyuruh, meminta. Relevansinya dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu
sama-sama meneliti mengenai Implikatur Percakapan namun, perbedaannya terletak
pada bentuk penyampaianya yakni penelitian ini Implikatur percakapan yang
dituturkan secara langsung namun, pada penelitian sebelumnya Implikatur
Percakapan yang dituturkan oleh pemain yang memiliki peran yang berbeda dan
diatur dengan konteks yang berbeda juga.
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut
memiliki persamaan dan perbedaan.Ketiga penelitian tersebut mendapatkan tuturan
yang tergolong dalam Implikatur Percakapan namun, tidak meneliti tentang
tuturan yang melanggar dari Implikatur Percakapan remaja. Peneliti ini akan
menunjukan penelitian lanjutan dan terbaru. Dari ketiga penelitian tersebut
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan makna implikatur
percakapan remaja di DesaHituMessing Kecamatan Leihitu
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan dan jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif karena berkaitan dengan penelitian bahasa.Pendekatan yang digunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan hanya berdasarkan fakta dan
fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur. “penelitian ini
berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada saat ini berdasarkan
data-data” (Narbuko dan Achmadi,2012:44). Pengolahan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan apa adanya, tanpa perhitungan statistik dan berupa angka-angka
atau koofisien variabel kerena objek kajiannya adalah bahasa khususnya bahasa
remaja. Bahasa yang bersifat dinamis, banyak menggunakan kata-kata yang
disingkat.Terkadang muncul istilah-istilah yang membuat pendengar diluar
kalangan remaja mengalami sedikit kesulitan untuk memahaminya. Istilah- istilah
inilah yang digunakan para remaja didalam percakapannya sehari-hari, sehingga
akan menghasilkan implikatur percakapan yang menarik untuk diteliti dalam
penelitian ini.
Alasan lain penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif karena penyajian hasilnya berupa penjabaran tentang objek
dan pengumpulan data dengan latar ilmiah. penelitian ini berusaha untuk
mendeskripsikan bentuk
lingual, satuan pragmatis yang terdapat dalam tuturan
remaja di Desa Hitu Messing Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.
3.2 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian di Desa Hitu Messing
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah sebelah Timur desa Hitu berbatasan
dengan desa Mamala,Morela dan desa Liang, sebelah Barat berbatasan dengan desa
Wakal, Hila, Kaitetu, sebelah Utara berbatasan dengan Laut Seram dan sebelah
Selatan berbatasan dengan kecamatan Teluk Ambon-Baguala.
Jumlah penduduk pada Desa Hitu
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah berjumlah 3542 jiwa.Dengan jumlah
penduduk laki-laki 1901 jiwa, perempuan 1641 jiwa. Dengan perincian usia dari
0-18 Bulan:148 jiwa, usia 19-5 Tahun: 207 jiwa, usia 6-11 Tahun: 297 jiwa, usia 12-22 Tahun: 519 jiwa,
usia 23-33 Tahun:
524 jiwa, usia 34-44 Tahun:
591 jiwa, usia 45-55 Tahun:
406 jiwa, usia 56-66 Tahun:
468 jiwa, usia 67-77 Tahun:
25 jiwa, usia 78-
Lansia: 126 jiwa.
Masyarakat yang berdomisisli di Desa Hitu
Messing kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah menggunakan dua bahasa yakni
bahasa Hitu dan bahasa Melayu Ambon, remaja di desa Hitu lebih dominan untuk
menggunakan bahasa Melayu Ambon dalam berkomunikasi dengan sesama.
Kedudukan dan posisi seseorang dalam
masyarakat ditentukan dengan jenis aktivitas ekonomi.Di Desa Hitu Kecamatan
Leihitu Kabupaten Maluku Tengah ini terdapat sebuah pelabuhan yang bernama
pelabuhan Huseka’a, dan
pasar tradisional.Mata pencaharian masyarakat di desa Hitu
ada yang menjadi Nelayan, Petani, Supir, Ojek, Tukang Becak dan masih banyak
lagi yang menjadi tenaga kesehatan di rumah sakit.
3.3 Data dan Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data lisan(verbal) berupa kata dan kalimat yang berasal dari tuturan
remaja di Desa Hitu Messing yang mengandung Implikatur Percakapan. Data
diperoleh pada waktu tuturan remaja berlangsung dengan konteks atau situasi
percakapan informal.Tuturan tersebut memiliki implikasi pragmatis untuk
mendukung implikatur percakapan dan disesuaikan dengan situasi ujar yang
melatari percakapan.Data verbal yang diperoleh berupa bentuk lingual, satuan
pragmatis, implikasi pragmatis, danalur implikasi pragmatis yang terdapat dalam
tuturan remaja di Desa Hitu Messing.
Sumber data dalam penelitian ini adalah
remaja yang bertempat tinggal di Desa Hitu Messing Kecamatan Leihitu.Remaja
yang dimaksudkan disini adalah remaja yang berusia 15-21 tahun. Kriteria remaja
pada usia ini adalah Perubahan fisik adalah karakteristik utama remaja.
Sosialisasi, dalam artian remaja mampu bersosialisasi dengan teman sebaya.
Identitas diri, dimana remaja terlibat dalam proses mencari dimana mereka cocok
dengan teman sebaya dan masyarakat pada umumnya. Perkembangan kongnitif dalam
hal ini remaja mengalami pemikiran yang lebih tinggi dan mengembangan
keterampilan bahasa yang lebih maju.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan
adalah peneliti sendiri yang berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpulan
data, penganalisis, penafsir data, Sampai pada tahap pelaporan hasil
penelitian.Dapat dikatakan peneliti menjadi instrument kunci dalam penelitian
ini.Pengetahuan tentang pragmatik khususnya implikatur percakapan menjadi alur
penting dalam penelitian ini. Pada penelitian ini peneliti menggunakan:
1.
Pedoman Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
teknik wawancara tidak terstruktur yakni wawancara yang disampaikan tidak
berdasarkan pertanyaan yang telah disusun atau dibuat oleh peneliti, teknik ini
dilakukan pada saat peneliti bertemu dengan narasumber/remaja di Desa Hitu
Messing dan melihat, menyimak percakapan yang mengandung Implikatur Percakapan
dalam tuturan.
2. Perekaman
Peneliti menggunakan teknik rekaman untuk
mengumpulkan data berupa percakapan remaja yang mengandung Implikatur
Percakapan dengan menggunakan media elektronik HP sebagai alat untuk
mengumpulkan data dari percakapan remaja di desa Hitu Messing Kecamatan Leihitu
Kabupaten Maluku Tengah.
3.
Pendokumentasi
Selaian teknik dokumentasi ini juga
sangat diperlukan bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya, sebab
dokumentasi juga sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian di
tempat yang telah ditentukan. Dalam teknik ini peneliti mengambil gambar/ foto
remaja yang sedang melakukan percakapan yang mengandung implikatur percakapan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik simak yang teknik dasarnya adalah taknik sadap.Teknik sadap
pada praktiknya diikuti dengan teknik lanjutan yang juga digunakan dalam
penelitian ini, seperti teknik simak libat cakap dan teknik simak bebas libat
cakap. Untuk mendapatkan data peneliti akan mendatangi tempat-tempat
berkumpulnya remaja yang ada di Desa Hitu. peneliti akan berpartisipasi sambil
menyimak, berpartisipasi dalam percakapan, menyimak percakapan. Dalam hal ini peneliti berperan sebagai penyimak dan
pengama, serta terkadang terlibat langsung dalam dialog percakapan dengan
sumber data.
Teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam
membuat catatan lapangan sesuai dengan apa yang telah disimak. Selanjutnya
peneliti mentranskip tuturan yang mengandung Implikatur percakapan. Catatan
yang dibuat berdasarkan apa yang telah disimak peneliti terhadap apa yang
dituturkan oleh penutur. Peneliti melakukan pencatatan terhadap tuturan-tuturan
yang mengandung implikatur percakapan. Transkip terhadap data itu bertujuan
untuk
mempermudah penelitian dalam mengamati data-data yang akan dianalisis.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik analisis pragmatik.Analisis data difokuskan
pada deskripsi bentuk lingual, satuan pragmatis, implikasi pragmatis yakni,
maksud yang terselubung yang ada dalam satuan pragmatis.Alur implikasi
pragmatis dalam tuturan remaja pada konteks pragmatik.
Prosedur analisis data akan ditempuh
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menerjemahkan Data
ke dalam bahasa Indonesia
Data yang ada dalam catatan lapangan
adalah data berupa ujaran berbahasa Melayu Ambon.Jadi, harus diterjemahkan dulu
kedalam bahasa Indonesia.Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam
mengidentifikasi data.
2. Mereduksi dan
mengklasifikasi data
Data yang telah diperoleh kemudian akan
diklasifikasi untuk mengenali atau menandai data mana yang dibutuhkan dan mana
yang tidak dibutuhkan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data
dari tuturan remaja yang mengandung implikatur percakapan.
3.Analisis data
Pada teknik ini setelah peneliti
mereduksi dan mengklasifikasi data peneliti menganalisis tutran yang mengandung
implikatur percakapan pada hasil yang diperoleh oleh peneliti. Analisis data
yang dilakukan berdasarkan makna atau maksud dari tuturan remaja yang
mengandung implikatur percakapan berdasarkan konteks yang dibahas yang terdapat
dalam data peneliti.
4. Menyimpulkan
Tahap terakhir dalam penelitian ini
adalah menghasilkan simpulan berdasarkan data yang telah dipaparkan selama
penelitian.Data yang diperoleh mengandung implikatur percakapan yang telah
dikelompokan menurut bentuk lingual dan implikasi pragmatis. Data tersebut akan
dilampirkan dalam skipsi sebagai bukti hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti.
3.7 Tahap Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan dalam
melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Tahap Pralapangan
Pada tahap awal ini. Peneliti menyusun
apa-apa saja yang akan diteliti pada penelitian mengenai implikatur percakapan
di Desa Hitu Messing Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.
2.Tahap pengerjaan Lapangan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data
dengan observasi ke lapangan yaitu di tempat-tempat berkumpulnya remaja yang
ada di Desa Hitu Messing seperti di walang tempat berkumpulnya para remaja dan
juga tempat-tempat yang kemungkinan munculnya implikatur percakapan.Kemudian
peneliti menyimak dan mencatat percakapan remaja yang mengandung implikatur percakapan.
3. Tahap Analisis Data
Dari data yang telah dikumpulkan, pada
tahap ini peneliti melakukan penganalisisan data secara kualitatif.Peneliti
menganalisis data menggunakan tiga langkah prosedur penelitian, yaitu
menerjemahkan data kedalam bahasa Indonesia, mereduksi dan mengklasifikasi
data, dan menyimpulkan.
4. Tahap Pengecekan dan
Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam tahap ini, peneliti akan melakukan pengecekan kembali
kebenaran serta keabsahan data dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi
yang digunakan mulai dari teknik triangulasi metode, dan Teori serta
berkonsultasi atau memberi kesempatan kepada informan untuk meriviewlaporan
sehingga dapat diketahui apakah yang ditulis peneliti dapat disetujui benar
tidaknya oleh informan.
5.
Tahap Penulisan Laporan Penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan
kegiatan penulisan laporan secara keseluruhan dari hasil pengamatan yang
sebelumnya telah dikonfirmasi kembali kepada dosen pembimbing.
3.8 Teknik Keabsahan Data
Data yang diperoleh pada saat penelitian
perlu dicek keabsahannya. Teknik yang digunakan untuk mengecek dan memeriksa
hasil penelitian adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Ada empat triangulasi
menurut Denzim (Moleong, 2012:330) sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
sumber, metode, penyelidik, dan teori.
Sehubungan dengan itu, Denzin (dalam
Moleong, 2012:330), membedakan empat macam triagulasi diantaranya dengan
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.
1.
Triagulasi sumber membandingkan
dengan cara mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui sumber yang berbeda.
2.
Triagulasi metode adalah usaha
mengecek keabsahan data,atau mengecek keabsahan
temuan penelitian.
3.
Triagulasi penyidik adalah
menggunakan lebih dari suatu penyidik dalam mengadakan observasi atau wawancara.
4.
Triagulasi teori adalah
memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan
rancangan penelitian pegumpulan data dan analisis data yang lengkap.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan
triangulasi metode dan Teori. Langkah yang peneliti lakukan dengan triangulasi
metode dan Teori, yaitu peneliti mengecek keabsahan data, atau mengecek
keabsahan temuan peneliti dan memanfaatkan dua teori untuk diadu atau dipadu
yang dipakai untuk membuktikan teori tersebut terkait dengan Implikatur
Percakapan remaja di Desa Hitu Messing Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian
yaitu implikatur percakapan remaja di Desa Hitu Kecamatan leihitu Kabupaten
Maluku Tengah. Deskripsi hasil penelitian tersebut disesuaikan dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
implikatur percakapan remaja di desa Hitu Messing kecamatan Leihitu Kabupaten
Maluku Tengah.
Berdasarkan hasil pengumpulan data,
ditemukan implikatur percakapan remaja di Desa Hitu Messing kecamatan Leihitu
Kabupaten Maluku Tengah yaitu:
Implikatur percakapan meminta 1
implikatur menanya 2 implikatur memberitahukan
5
implikatur menyatakan 9
implikatur mengajak 1
implikatur membatalkan 4 implikatur menyuruh
1 implikatur membantah
4
implikatur menyarankan 2.
4.1.2
Implikatur Menanya
Menanya merupakan kalimat tuturan yang
dimaksudkan untuk bertanya pada seseorang dalam konteks yang
dibicarakan.Percakapan yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur berupa
tuturan menanya dalam hal ini fungsi implikatur percakapan yang disampaikan
untuk menannya pihak tertentu.
Konteks : Pukul
15.45 WIT di depan rumah Mat Rumahalo di walang
Bawah
pohon jambu ada sekelompok remaja yang sedang Berkumpul dan bersiap untuk pergi
bermain sepak bola.
FW : E tapi kamong samua su pas ka
balom
( E
tetapi kalian semua telah pas atau belum )
NR : Oyang punya
baju sa seng ada calana
( Oyang punya baju
saja celana tidak ada )
AW : Sudah seng
apa-apa pake calana olahraga sa
( Sudah tidak
apa-apa pakai celana olahraga saja )
RS : Pi lia Oyang
tu do dia su pigi tu
( Pergi lihat
Oyang itu dulu dia sudah pergi itu )
AL : Jang sampe dia
mandi do
( Jangan sampai dia mandi dulu
) (DR 03 DT 21)
Tuturan dalam data 21 terjadi antara
FW,NR, AW, RS, dan AL mereka berbicara tentang persiapan untuk pergi bermain
sepak bola di desa Wakal. Percakapan tersebut terjadi di depan rumah Mat
Rumahalo. Tuturan yang disampaikan oleh FW adalah ia bertanya pada teman-temannya
tentang perlengkapan untuk bermain bola apakah telah siap semuanya. Tuturan NR
adalah ia mengatakan bahwa temannya yang bernama Oyang masih belum lengkap
karena ia hanya memiliki bajunya saja, celana bolannya belum ada. Tuturan AW
adalah ia mengatakan bahwa pakai saja celana olahraga. Tuturan RS adalah ia
mengatakan untuk pergi melihat salah satu temannya yang bernama Oyang dia telah
pergi. Tuturan AL adalah ia mengatakan bahwa jangan sampai ia mandi dulu.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 21 tuturan 1 mengandung implikatur percakapan menanya.
Implikatur percakapan menanya dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan
eksplisit tentang bagaimana mungkinnya bahwa apa yang di ucapkan secara
lahiriah dan apa yang dimaksudkan oleh suatu ujaran dan bahwa pemakai bahasapun
memahami.
Konteks : Pukul 15.45 WIT di depan rumah Mat
Rumahalo di walang Bawah pohon jambu ada sekelompok remaja yang sedang
Berkumpul dan bersiap untuk pergi bermain sepak bola
FW : Ha bagini e
bali roko
( Ha begini e beli
rokok )
GP : Bali Aqua
( Beli Aqua )
FL : Bali di sana
jua kaka, sampe sana jua
( beli di sana jua
kaka, sampai sana jua )
FW : Rokok bagemana
( Rokok bagaimana )
GP : Bali saja
( Beli saja )
FW : Uang samua ka
mari ka nanti baru sabantar kase uang sisa
( Uang semua ke
sini ka nanti baru sebentar kasih uang sisa )
( DR 03 DT 23 )
Tuturan dalam data 23 terjadi antara
FW,GP dan FL mereka berbicara tentang persiapan untuk pergi bermain bola di desa
Wakal. Percakapan
tersebut terjadi di depan rumah Mat Rumahalo. Tuturan yang
disampaikan oleh FW adalah ia mengatakan bahwa bagus kalau begini sebab salah
satu temannya yang bernama Gace Pelu memberikan uang pada mereka. Tuturan yang
disampaikan oleh Gace adalah uang yang ia berikan itu untuk beli aqua. Tuturan
FL adalah ia mengatakan kepada temannya yang akan pergi membelikan rokok dan
aqua untuk beli di tempat bermain sepak bola saja sebab waktunya untuk bermain
bola akan segera dimulai. Tuturan yang disampaikan FW adalah ia mengatakan
membeli rokok untuk teman- teman yang bermain sepak bola. Tuturan yang
disampaikan FW adalah ia mengatakan bahwa uang yang diberikan untuk membeli
rokok itu berikan padannya saja sebentar malam ia akan mengembalikan uang sisannya.
Berdasarkan
penjelasan diatas maka kalimat dalam data 21 pada tuturan
4
mengandung implikatur percakapan Menanya. Implikatur percakapan Menannya dalam
data diatas berfungsi sebagai penjelasan eksplisit.
4.1.3 Implikatur Memberitahukan
Memberitahukan adalah tuturan yang
mengandung di dalamnya informasi untuk disampaikan tentang apa yang
dibicarakan. Percakapan yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur berupa
tuturan memberitahu dalam hal fungsi implikatur percakapan yang disampaikan untuk
memberitahu kepada pihak tertentu.
Konteks : pada siang hari pukul 12.23 WIT di hari jumat
terdapat 3 Remaja yang sedang duduk diatas motor di deapan rumah LR
Di
bawah pohon mangga mereka sedang mempersiapkan Untuk pergi ke hutan memanen
cengkih kemudian ada salah Satu temannya yang bertanya pada mereka
NR : Ade, kamong seng pi sambayang e? ( Ade kalian tidak
pergi sholat e )
VL : Katong sambayang diatas sa ( kita sholat diatas saja )
NR : Ada mau sambayang jumat baru ( ada mau sholat jumat
baru )
VL : io ada
moding di belakang ni
( ia ada moding di belakang ini
) ( CL 01 DT 03 )
Tuturan dalam data 03 terjadi antara NR
dan VL mereka membicarakan tentang NR yang mengatakan pada VL bahwa ia tidak
pergi sholat. Percakapan tersebut terjadi di depan rumah LR. Tuturan yang
disampaikan VL berarti dia tidak pergi sholat karena ia akan pergi memanen
cengkih di hutan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan VL mengandung implikatur percakapan memberitahukan maksud
yang tersembunyi dalam tuturan tersebut adalah ia tidak pergi sholat jumat
sebab ia akan pergi memetik (memanen ) cengkih di hutan. Implikatur percakapan
memberitahukan dalam data (03) diatas berfungsi sebagai pemberi penjelasan.Alasannya
implikatur memberitahukan tersebut didukung oleh konteks.
Konteks : Pada sore hari pukul 17.15
WIT di depan rumah NL terdapat 3 Orang remaja yang sedang bercerita tiba-tiba
salah satu
Temannya
yang bernama tati melaju di depan merka dan AW Pun berbicara kepada TL tentang
semalam bahwa ia tidak Sempat datang
AW : Tati, tadi malam beta dapa tidor tempo ( tati tadi malam saya dapa
tidur tempo )
TL : Io beta su
bilang kaka dian biking e
(io beta sudah
bilang kaka dian bikin e )
AW : Io maaf e
( io maaf e )
TL : Io seng
apa-apa barang itu jua seng banya lai
( io btidak
apa-apa barang itu tidak banyak lagi )
( CL 01 DT 10 )
Tuturan dalam data 10 terjadi antara TL,
AW mereka berbicara tentang AW yang tidak datang untuk menemui TL di rumahnya
untuk membantu buatkan tugasnya karena pada malam itu ia ketiduran. Kemudian
tuturan yang disampaikan oleh TL bahwa ia telah menyuruh kaakknya untuk membuat
tugas tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan AW mengandung implikatur percakapan memberitahukan
maksudnya bahwa ia tidak ikut menemuinya semalam sebab ia ketiduran. Implikatur
memberitahukan dalam data 10 diatas berfungsi sebagai penjelasan.Alasannya
implikatur tersebut didukung oleh konteks.
Konteks : didepan jalan di rumah TL terdapat 4 orang remaja
yang Sedang duduk bercerita di walang tiba-tiba YO mengatakan
Tentang film baru yang di perankan oleh salah satu aktor yang Bernama
Brayen Domani yang filmnya akan di tayangkan di Bioskop sementara salah satu
temannya sedang asik main hp
YO :Brayen Domani pung film
baru tu e
(
Brayen Domani pung film baru itu e )
NL : io dia maeng
deng beta artis fens lai tu
( io dia main
dengan saya artis fens lagi itu )
YO : Katong pi
nonton ka
( kita pergi
nonton ka )
NL : Beta seng ada
uang e
( saya tidak ada uang e) (
CL O2 DT 11 )
Tuturan dalam data 11 di atas terjadi
antara YO, NL mereka membicarakan tentang salah satu aktor yang bernama Brayen
Domani yang akan beradu acting dengan salah satu artis wanita yang
filmnya akan tayang di bioskop
nanti. Tuturan NL yang mengatakan bahwa aktor tersebut juga akan bermain dengan
salah satu artis yang juga merupakan fans dari NL kemudian YO yang mengajak
untuk pergi menonton film tersebut. Namun NL mengatakan bahwa ia tidak
mempunyai uang untuk pergi menonton film tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat yang dituturkan YO mengandung implikatur percakapan
memberitahukan.Implikatur tersebut dalam data diatas berfungsi sebagai
penjelasan fungsional. Alasannya implikatur tersebut merupakan tuturan YO yang
bermaksud untuk memberitahukan tentang film baru yang akan tayang dibioskop
yang di perankan oleh salah satu aktor yang bernama Brayen Domani.
Konteks :Malam hari
pukul 21.07 WIT di depan rumah PW
Duduklah
3 orang remaja yang sedang bercerita 2 orang Remaja yang asik berbicara tentang
IT yang pergi ke Dobo Dan 1 temannya
sedang main hp .mereka berbicara tentang Pengalaman IT di Dobo yang mencari
telur ikan.
AN : Iki e
padahal abis ujian tu ose pi Dobo deng bayu?
( iki e padahal
abis ujian tu ose pi dobo deng bayu? )
IT : Io pi par cari
pengalaman sa
( io pi par cari
pengalaman sa )
AN : yang ada di
sana enak tu e
( yang ada di sana
enak itu e )
IT : Dapa uang tarus e (dapat uang terus e )
AN : Satu hari
dapa barapa tu
( satu hari dapat
berapa itu )
IT : paling tinggi 500 e itu jua tergantung rezeki (paling
tinggi 500 e itu juga tergantung rezeki )
(CL 02 DT 12 )
Tuturan dalam data 12 terjadi antara AN,
IT mereka berbicara tentang pengalaman IT yang pergi ke Dobo bersama salah satu
temannya percakapan terjadi di depan rumah PW tuturan yang disampaikan oleh AN
adalah ia bertanya pada IT bahwa setelah ujian itu apakah ia pergi bersama bayu
yang merupakan salah satu temannya ke Dobo. Tuturan IT bahwa ia memang benar
pergi bersamanya untuk mencari pengalamansaja tuturan AN
adalah
ia mengatakan yang pastinya di Dobo asik itu sebab banyak mendapatkan uang.
Berdasarkan
penjelasan diatas maka kalimat dalam data 12 pada tuturan
4 mengandung Implikatur memberitahukan. Implikatur
memberitahukan dalam data di atas berfungsi sebagai pemberi penjelasan
fungsional. Alasannya implikatur tersebut merupakan tuturan IT yang mempunyai
maksud bahwa ia merasa asik disana sebab banyak mendapatkan uang dari hasil
kerja sendiri dan implikatur tersebut di dukung oleh konteks.
Konteks : Di depan rumah putra Wailussy pada malam hari
pukul 22.17 WIT duduklah 4 orang remaja yang sedang membicarakan Tentang
kejadian di acara pesta joget yang terjadi perkelahian
AK :Pada hal tadi malam tu e
( pada
hal tadi malam itu e )
PW : Io bapa kapala
pemuda ada cari dong tu
( io bapak kepala
pemuda ada cari mereka itu )
AK : Dapa dong la
hukum saja
( dapat mereka
lalu hukum saja )
PW : Io paleng talalu deng bikin reseh tarus e ( Ia paling
terlalu dan buat reseh terus e )
( CL 03 DT 12 )
Tuturan dalam data 16 terjadi antara AK,
PW mereka membicarakan tentang kejadiian pada acara pesta joget semalam yang
terjadi kericuhan. Percakapan tersebut terjadi di depan rumah putra wailussy.
Tuturan yang disampaikan AK adalah ia mengatakan tentang kejadian yang terjadi
pada
acara pesta itu terjadi kekacauan dan bapak kepala pemuda
sementara mencari mereka yang membuat keributan tersebut. Tuturan yang
disampaikan oleh AK bahwa jika telah mendapatkan mereka yang membuat kegaduhan
lalu hukum saja mereka agar mereka tidak membuat kekacauan lagi.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 16 pada tuturan 1mengandung Implikatur Percakapan
Memberitahukan dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan fungsional.
Alasannya Implikatur Percakapan tersebut merupakan tuturan AK yang mempunyai
maksud bahwa ia ingin memberitahukan tentang mereka yang membuat kegaduhan pada
acra pesta.
4.1.4 Implikatur Meminta
Meminta merupakan tuturan yang bertujuan
untuk memperoleh sesuatu dari apa yang dibicarakan. Percakapan yang digunakan
oleh penutur dan mitra tutur berupa tuturan meminta dalam hal fungsi implikatur
percakapan yang disampaikan untuk meminta kepada pihak tertentu.
Konteks : Depan
ruamah Putra Wailussy pukul 16.10 WIT
Terdapat
beberapa remaja yang sedang duduk santai mereka Sedang menunggu waktu untuk
pergi berlatih main sepak bola
SL : Ore bagara jua ka
( aduh
bergerak jua ka )
PW : Balom asar lai
( Belum asar lagi
)
SL : yang lain su
di atas sana
( yang lain sudah
di atas sana )
( CL 06 DT 27 )
Tuturan dalam data 27 terjadi antara
SL,PW mereka berbicara tentang pergi bermain sepak bola percakapan tersebut
terjadi di depan rumah putra wailussy. Tuturan SL adalah ia meminta temannya
untuk segera pergi bermain sepak bola sja sebab sudah waktunya untuk mereka
pergi bermain sepak bola. Tuturan pw adalah ia mengatakan bahwa sebentar dulu
sebab belum waktu sholat ashar lagi karena waktu dan cuacanya masih sangat
panas untuk pergi bermain sepak bola. Tuturan SL adalah ia mengatakan yang lain
teman-temannya telah berada di lapangan sepak bola.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 27 tuturan 1 mengandung implikatur percakapan meminta.
Implikatur percakapan meminta dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan
eksplisit. Yakni tentang bagaimana mungkin bahwa apa yang diucapkan dan apa
yang dimaksudkan oleh suatu ujaran dan bahwa pemakai bahasapun dapat
memahaminya.
4.1.5 Implikatur Menyatakan
Menyatakan adalah kalimat berupa apa yang
disampaikan dalam kontek yang dibicarakan. Percakapan yang digunakan oleh
penutur dan mitra tutur berupa tuturan menyatakan dalam hal ini fungsi
implikatur percakapan yang disampaikan untuk menyatakan pada pihak tertentu.
Konteks : Sekelompok remaja yang sedang duduk santai di
walang Bawah pohon jambu di depan rumah Mat Ruhunussa pada Pukul 20.34 WIT ,
mereka membahas untuk ikut vaksin yang Di adakan di depan rumah raja desa Hitu
sementara yang lain Sedang sibuk dengan HP masing-masing.
BT : Kanapa seng enak e vaksin (kenapa tidak enak e vaksin
)
MK : Mati
(Mati
)
BT : Baru vaksin kamaren e (Baru vaksin kemarin )
MK : 2 tahun lai
mati
(dua tahun lagi mati ) ( DR 01 DT
01 )
Tuturan dalam data rekaman 1 tuturan 2
terjadi antara BT dan MK mereka membicarakan tentang siapa yang ikut vaksin
yang diadakan di depan rumah raja di desa hitu, percakapan tersebut terjadi di
depan rumah MK. Tuturan yang di sampaikan oleh BT adalah ia bertanya pada MK
untuk ikut vaksi, sebab pada saat itu mereka sedang berdebat untuk ikut vaksin.
Tuturan yang disampaikan MK adalah Mati tutrannya berarti MK tidak mau
mengikuti apa yang dikatakan temannya untuk vaksin sebab ia telah melihat
berita yang beredar di sosial media tentang bahaya vaksin.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat mati mengandung implikatur percakapan menyatakan.maksudnya bahwa ia
tidak setuju untuk ikut vaksin. Implikatur percakapan menyatakan dalam data
(01) diatas berfungsi sebagai penjelasan fungsional. Alasannya implikatur tersebut
merupakan tuturan MK yang mempunyai maksud bahwa jika telah
vaksin maka ia akan mengalami kematian sebab ia telah melihat vidio yang
beredar di sosial media tentang bahaya vaksin.
Konteks : pada malam hari pukul 21.32 WIT sekelompok remaja
yang Sedang duduk di walang depan rumah MR di bawah pohon Jambu mereka duduk
bersama sambil berlatih untuk memukul Rebana tiba-tiba salah satu teman mereka
datang dan Mengatakan bahwa mereka tidak sesuai iramanya
FW : Ore toki
sahan-sahan bagitu la rebana rusak e
( ado pukul
berantakan begitu lalu rebana rusak e )
: Rebana ada saki-saki lai
(
rebana ada sakit-sakit lagi )
AR : Kau diam saja
( kamu diam saja )
FW : Yang pukul
saja orang baru
( yang pukul saja orang baru ) (
CL 04 DT 14 )
Tuturan dalam data 4 tuturan 02 terjadi
antara FW dan AR mereka membicarakan tentang pukulan rebana yang tidak sesuai
dengan irama yang nantinya akan membuat rebananya mudah rusak karena rebana
yang mereka miliki hanya beberapa saja jika mereka memukul dengan cara dan
tidak sesuai dengan irama maka rebana akang rusak dan dapat mengurangi jumlah
rebana yang telah tersedia. Tuturan AR mempunyai maksud bahwa ia tidak usah
banyak bicara cukup diam saja sebab mereka juga baru latihan untuk
memukul rebana tuturan FW yang mengatakan bahwa mereka yang
memukul rebana saja merupakan orang yang baru belajar untuk memukul.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan FW mengandung implikatur percakapan menyatakan. Maksudnya
bahwa rebana yang ada hanya beberapa saja jika mereka memukul dengan cara yang
tidak sesuai dengan iramanya maka rebana tersebut akan rusak. Implikatur
percakapan menyatakan dalam data 04 tuturan 2 diatas berfungsi sebagai
penjelasan.Alasannya implikatur mengatakan tersebut di dukung oleh konteks.
Konteks : pada sore hari pukul 17.05 WIT terdapat 3 orang
remaja Wanita yang sedang duduk bercerita di depan rumah NL Mereka membahas
untuk pergi ke salah satu café yang baru di Buka di daerah galunggung
RT : Cafe baru di Galunggung tu e
( kafe baru di
Galunggung itu e ) (05)
NL : Katong pi ka
( kita pergi ka )
RT : Pi malam jua
biar foto bagus
( pergi malam saja
biar foto bagus )
YO : Pi hari selasa
jua
( pergi hari selasa jua ) (CL 04 DT 05
)
Tuturan dalam data 05 tuturan 01 terjadi
antara RT,NL dan YO Mereka membicarakan tentang pergi ke salah satu cafe yang
baru dibuka di daerah galunggung. Percakapan tersebut terjadi di depan rumah
NL. Tuturan yang
disampaikan oleh RT mempunyai maksud bahwa iia menyatakan
pada temannya bahwa terdapat salah satu café di daerah galunggung yang baru di
buka, kemudian tuturan yang disampaikan oleh RT yang mengatakan untuk pergi di
malam hari saja agar menghasilkan foto yang bagus.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan VL mengandung implikatur percakapan menyatakan maksudnya
bahwa ia ingin agar teman-temanya bisa pergi ke café tersebut. Implikatur
percakapan menyatakan dalam data 05 tuturan 1 berfungsi sebagai pemberi
penjelasan.Alasannya implikatur menyatakan tersebut didukung oleh konteks.
Konteks : pada malam hari pukul 21.21 WIT terdapat 3 orang
remaja Yang sedang duduk di depan rumah IT di depan jalan raya Mereka
membicarakan tentang acara pesta joget yang Berlangsung kemarin malam dan
berakhir dengan kericuhan
AW : Tadi malam
pesta tu asik e
(
tadi malam pesta itu asik e )
VL : io tapi dong
joget takaruang e
( io tapi mereka
joget berantakan e )
AK : ana switer
kuning tu boleh
( anak switer
kuning itu boleh )
VL : Ope e beta pingsan e
( ado e beta pingsan
e ) (07)
Beta dimuka dia
saja taciom ancor e
( saya di depan dia saja tercium ancor e ) AW : Apalagi ose
yang di samping dia
( apalagi kamu
yang disamping dia )
AK : Baru itu sapa
dong yang bikin kaco tu
( baru itu siapa
dong yang bikin kaco itu )
AW : Ore itu ada
mabo jadi bikin kaco tu ka
( ado itu ada mabo jadi bikin
kaco itu ka ) ( CL 04 DT 07)
Tuturan dalam data 07 tuturan diatas
terjadi antara AW,VL dan AK mereka berbicara tentang acara pesta joget yang
berlangsung di depan rumah VL percakapan tersebut terjadi di depan rumah IT.
Tuturan yang disampaikan AW mempunyai maksud kalau ia ingin membuat temannya mengingat tentang pesta joget
yang berlangsung semalam. Tuturan VL yang mengatakan kalau pesta jogetnya
terjadi akibat tidak karuan.Tuturan AK yang mengatakan bahwa anak yang memakai
switer kuning itu boleh.Maksudnya adalah ia ingin menjelaskan kalau anak
yang dimaksudkan mamiliki bau badan yang
sangat menyekat. Kemudian tuturan VL yang mengatakan kalau ia pingsan maksudnya
bahwa ia juga ikut mencium bau badan dari orang tersebut.
Berdasarkan pebjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan VL mengandung implikatur percakapan menyatakan.Implikatur
percakapan menyatakan dalam data 07 tuturan diatas berfungsi sebagai pemberi
penjelasan.Alasannya implikatur menyatakan tersebut didukung oleh konteks.
Konteks : di malam
hari pukul 20.50 WIT di depan rumah PW terdapat
4
0rang remaja yang sedang duduk bercerita tentang salah satu Temannya yang
membuat kasus menghutang rokok sampai Ratusan rupiah
MR : bali di bapa
acang to kombali 3 ribu
( beli di bapa
acang itu kembali 3 ribu )
IK : Ada tinggal di Hila bae- bae utang rokok sampai lewat
batas bikin Par seng dapa uang jajan
(
ada tinggal di Hila bae-bae hutang rokok sampai lewat batas bikin Sampai tidak
dapat uang jajan )(08)
MR : Itu deng
ana-ana disana Aldino dong e
( itu dengan anak-anak
disana Aldino e )
IK : Ada masalah
baru lari par katong
( ada maslah baru
lari untuk kita )
IK : Baru jaga utang deng sapa tau, sampe sini baru jaga
bawa katong Nama
( baru jaga hutang dengan siapa tau, sampai sini baru jaga
bawah Kita nama )
( DR 02 DT 08)
Tuturan dalam data 08 di atas terjadi
antara MR,IK mereka berbicara tentang salah satu temannya yang menghutang rokok
di salah satu kios hingga mencapai ratusan ribu, tuturan yang disampaikan oleh
MR mempunyai maksud bahwa ia berbelanja di salah satu kios hanya mendapatkan
uang kembalian yang sedikit sebab ia ingin agar uang kembalinya lebih. Tuturan
IK yang mempunyai maksud bahwa MR ini
sangat keterlaluan sebab menghutang rokok di salah satu
kios sampai melebihi batas sehingga ian tidak diberikan uang jajan lagi oleh
kakaknya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan IK mengandung Implikatur percakapan menyatakan. Implikatur
percakapan menyatakan dalam data di atas berfungsi sebagai pemberi penjelasan.
Alasannya implikatur menyatakan tersebut di dukung oleh konteks.
Konteks : Terdapat 4 orang remaja sedang duduk bercerita di walang
Depan
rumah putra Wailussy pada pukul 14.20 WIT tiba Salah satu temannya datang dan
mengatakan tentang kejadian Pesta joget yang berakhir dengan kekacauan
MK : Tadi malam
kamong pulang jam barapa?
( tadi malam kalian
pulang pukul berapa? )
DW : Masih tempo
jam 11 bagitu
( masih tempo jam
11 begitu )
MK : Untung kamong su pulang e
(
untung kalian sudah pulang e ) (15)
DW : Barang kanapa
( memang kenapa )
MK : Dong baku
lempar ancor e
( mereka baku
lempar ancor e )
DW : Itu orang
dalam jua
( itu orang dalam
juga )
MK
: io itu dong sandiri jua
(
io itu mereka sendiri juga ) (CL
O5 DT 15 )
Tuturan dalam data 15 terjadi antara MK, DW mereka
berbicara tentang kekacauan yang terjadi pada pesta semalam. Percakapan
tersebut terjadi di depan rumah putra wailussy tuturan yang disampaikan oleh MK
adalah Ia bertanya pada temannya bahwa semalam itu mereka pulang dari acara
pesta pukul berapa. Sebab pestanya terjadi kekacauan.Tuturan DW yang mengatakan
bahwa mereka pulang dari acara pesta tersebut masih sekitar pukul 11 malam.Tuturan
MK yang mengatakan bahwa beruntung saja kalau mereka tidak berada di pesta pada
saat terjadi kekacauan karena mereka tidak berada di pesta pada saat itu.
Tuturan MK yang mengatakan bahwa terjadi kekacauan hingga saling baku lempar
dalam acara pesta tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas maka kalimat dalam data 15
pada tuturan 5 mengandung implikatur percakapan memberitahukan.Implikatur
percakapan memberitahukan dalam data diatas berfungasi sebagai penjelasan
fungsional.
Konteks : Depan rumah AK terdapat 6 orang remaja yang
sedang duduk Bermain kartu yoker sambil mendengar lagu kemudian ada salah satu
Teman mereka yang melaju di depan mereka dan bertanya
MK : Pi ka mana?
( pergi ke mana? )
DW : Belakang do
( belakang do )
MK : Dong su ka dara
(
Mereka sudah ke dara ) (17)
DW : Ore parlente
( ado bohong )
MK : Ore dong samua
su kaluar dari beskem la beta ka sini ni
( ore mereka semua
sudah keluar dari beskem lalu saya ke sini ini )
Tuturan dalam data 17 terjadi antara
MK,DW mereka berbicara tentang salah satu temannya yang akan pergi ke tempat
biasa mereka kumpul. Percakapan tersebut terjadi di depan rumah AK. Tuturan MK
yang bertanya pada DW untuk pergi ke mana tuturan DW yang menyatakan bahwa ia
akan pergi ke tempat biasa mereka kumpul yakni di rumah is Wailussy kemudian
tuturan yang di sampaikan oleh MK adalah ia mengatakan kalau semua
teman-temannya sudah tidak berada di tempat biasa mereka kumpul lagi sebab
mereka telah pergi membantu Aldi untuk memperbaiki pagar rumahnya.
Berdasarkan penjelasan diatas tuturan dalam data 17 tuturan
3 mengandung implikatur percakapanj menyatakan.Implikatur percakapan menyatakan
dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan fungsional.Alasannya implikatur
percakapan menyatakan tersebut
bermksud untuk menyatakan bahwa teman-
temannya
tidak ada lagi dan implikatur percakapan tersebut didukung oleh konteks.
Konteks : DI depan rumah JN di jalan raya terdapat 4 remaja
yang sedang duduk Santai sambil bernyanyi dan ada yang sibuk dengan hp mereka
Kemudian salah satu teman mereka yang bernama Ariko datang dan Menghampiri
mereka
AW : Kamong seng pi
di lapangan e
( kalian tidak
pergi di lapangan e )
AN : Ariko e jang pake akal bagitu
(
Ariko e jangan pakai akal begitu ) (20)
AW : Kamong lama
talalu
( kalian lama
terlalu )
AN : Bagitu bilang
kalo karja tempo
( begitu bilang
kalu kerja tempo )
AW :Ore sudah beso
maso siang e
(
ore sudah besok masuk siang e ) (CL
06 DT 20 )
Tuturan dalam data 20 terjadi antara AW,
AN mereka berbicara tentang salah satu temannya yang tidak memberitahukan untuk
kerja bangunannya lebih awal percakapan tersebut terjadi di depan rumah JN.
Tuturan yang disampaikan oleh AW adalah ia bertanya bahwa teman-temannya tidak
pergi ke lapangan bola untuk bermain bola. Tuturan AN yang mengatakan bahwa ia
merasa kesal dan marah pada Ariko sebab ia tidak mengetahuinya untuk pada hari
itu masuk kerjanya
lebih awal sehingga ia terlambat untuk datang ke tempat
kerjanya. Tuturan AW yang mengatakan bahwa temannya ini terlalu lama sehingga
ia pergi duluan sebab, ia tahu bahwa AN telah mengetahui untuk masuk kerja
lebih awal. Tuturan AN adalah ia mengatakan bahwa kalau begitu informasikan
saja untuk kerja lebih awal.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 20 tuturan 2 mengandung implikatur percakapan
menyatakan.Implikatur percakapan menyatakan dalam data diatas berfungsi sebagai
penjelasan fungsional.Alasannya implikatur tersebut didukung oleh konteks.
Konteks : Pukul 15.45 WIT di depan rumah
Mat Rumahalo di walang Bawah pohon jambu ada sekelompok remaja yang sedang
Berkumpul dan bersiap untuk pergi bermain sepak bola
GP : Ecal mana ecal
e
( Ecal mana Ecal e
)
GP : He bilang dia katong main ke dua ( He bilang dia kita main ke dua
)
NR : Ini Gace e
( Ini Gace e )
FR : Kanapa Gace e
( Kenapa Gace e )
GP : Katong main ke
dua sapatu e
(
Kita main ke dua sepatu e ) ( DR 03 DT 24 )
Tuturan dalam data 24 terjadi antara GP,
NR, dan FR mereka berbicara tentang persiapan untuk pergi bermain sepak bola di
desa Wakal percakapan tersebut terjadi di depan rumah Mat Rumahalo. Tuturan
yang disampaikan oleh GP adalah ia mencari anak yang bernama Ecal dan ingin
mengatakan bahwa timnya ia bermain sepak bola pada sesi ke dua. Tuturan yang di
sampaikan NR adalah ia menunjukan Ecal pada GP yang pada saat itu sedang
mencari Ecal (FR). Tuturan FR yang mengatakan bahwa kenapa ia mencarinya.
Tuturan GP adalah ia mengatakan bahwa timnya bermain pada sesi ke dua dan FR
ini jangan sampai lupa untuk memberikan sepatunya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 24 tuturan 2 mengandung implikatur percakapan Menyatakan.
Implikatur percakapan menyatakan dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan
fungsional.
4.1.6 Implikatur Mengajak
Mengajak adalah kalimat berupa ajakan
terhadap seseorang untuk dapat mengikuti apa yang diinginkan. Percakapan yang
digunakan oleh penutur dan mitra tutur berupa tuturan mengajak , dalam hal ini
fungsi implikatur percakapan yang disampaikan untuk mengajak pada pihak
tertentu.
Konteks : Malam hari pukul 19.10 WIT di depan rumah AN di
samping Pantai terdapat 2 remaja yang berpapasan kemudian salah satu Temannya
yang memanggil untuk pergi mencari ikan di laut
DW : Sul e
( Sul
e )
SL : Beta beso jua
( Saya besok saja
)
DW : Ore ose ni e
beta su tunggu ni
( ado e kamu ini e
saya sudah tunggu ini )
SL : Beso jua
( Beso saja )
Tuturan dalam data 28 diatas terjadi
antara DW, SL mereka berbicara tentang pergi melaut untuk
mencari ikan. Percakapan ini terjadi disamping rumah AN. Tuturan yang
disampaikan DW adalah ia memanggil temannya mempunyai maksud bahwa ia ingin
mengajak temannya untuk pergi melaut bersamanya mencari ikan. Tuturan SL adalah
ia yang memahami apa yang disampaikan oleh temannya ia berkata bahwa besok saja
baru ia akan pergi melaut. Tuturan DW yang mengatakan bahwa ia telah
menunggunya untuk pergi bersama.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam tuturan DW mengandung implikatur percakapan mengajak. Implikatur
percakapan mengajak dalam data tuturan diatas berfungsi sebagai penjelasan
fungsional. Alasannya implikatur percakapan tersebut didukung oleh konteks.
4.1.7 Implikatur Membatalkan
Membatalkan berarti meniadakan tentang
apa yang dibicarakan dengan konteks
tertentu. Percakapan yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur berupa tuturan
membatalkan dalam hal ini fungsi implikatur percakapan yang disampaikan untuk
membatalkan sesuatu dengan pihak tertentu.
Konteks :Terdapat 3 orang remaja yang sedang berdiri di
depan Jalan pada pukul 16.45 WIT di depan rumah JT mereka Sedang menunggu mobil
yang melaju ke kota Ambon Kemudian salah satu temannya bertanya pada mereka
Ingin pergi ke mana dengan berpakaian yang rapi di waktu Yang menjelang sore hari. Tiba tiba muncul salah satu Teman
lagi yang memanggil untuk ikut menaiki mobil Yang akan melaju ke arah kota.
BW : Ja e mari nae
jua ka
( ja e mari naik
jua ka )
JT : Katong ada tunggu gratis e
( kita ada tunggu
geratis e ) (02)
BW : Oh io bagitu beta ka muka jua e ( oh ia begitu saya
duluan jua e )
JT : Ok majo
(ok maju ) (
CL 05 DT 02 )
Tuturan dalam data 2 tuturan 02 terjadi
antara BW dan JT Mereka membicarakan tentang BW yang mengatakan JT untuk ikut
menaiki mobil bersamanya yang akan melaju kea rah kota Ambon. Percakapan di
atas
terjadi di depan rumah JT. Tuturan yang disampaikan oleh BW
adalah ia memanggil JT untuk ikut bersamanya menaiki mobil yang telah ia naiki.
Tuturan yang disampaikan JT berarti ia tidak mau mengikuti ajakan dari temannya
BW yakni untuk menaiki mobil yang akan melaju kearah kota.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan JT mengandung implikatur percakapan menolak maksud dari
tuturan tersebut adalah ia tidak mau mengikuti BW temannya yang mengajaknya
untuk ikut menaiki mobil yang melaju kearah kota, sebab ia ingin menaiki mobil
geratis ( tanpa harus membayar ongkos) implikatur percakapan menolak dalam data
(02) diatas berfungsi sebagai pemberi penjelasan. Alasannya implikatur menolak
tersebut di dukung oleh konteks dan JT tidak ikut menaiki mobil yang telah
ditawarkan oleh BW.
Konteks : Malam
hari puku 19.10 WIT di depan rumah AN di
Samping
pantai terdapat 2 remaja yang berpapasan kemudian Salah satu temannya yang
memanggil untuk pergi mencari Ikan di laut.
DW : Sul e
( Sul e )
SL
: Beta beso jua
( saya besok saja )
(09)
DW : Ore ose ni e
beta su tunggu ni
( ado kamu ini
saya sudah tunggu ini )
SL : Beso jua
( Besok saja ) (CL
O6 DT 09 )
Tuturan dalam data 09 diatas terjadi
antara DW,SL mereka membicarakan tentang pergi melaut untuk mencari ikan.
Percakapan ini terjadi disamping rumah AN. Tuturan tang disampaikan DW yang
memanggil temannya mempunyai maksud bahwa ingin mengajak temannya untuk ikut
melaut mencari ikan. Dan dari tuturan respon SL yang memahami apa yang
dikatakan bahwa ia menolak untuk ikut bersamanya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan SL mengandung implikatur percakapan menolak.Implikatur
menolak dalam data 09 diatas berfungsi
sebagai penjelasan fungsional.Alasannya implikatur menolak tersebut didukung
oleh konteks.
Konteks : Pada sore hari pukul 17.45 WIT di depan rumah SL
ia sedang Berbicara dengan salah satu temannya untuk mengajak ikut Bersamanya
pergi bermain futsal di Waiheru
SL : Sabantar jam 7
katong pi e
( sebentar pukul 7
kita pergi e )
RL : Beta motor ada bengkel e
( Saya
motor ada bengkel e ) (06)
SL : Ado e pinjam ariko motor jua la katong pi Ana-ana
samua pi
(
Ado e pinjam ariko motor jua lalu kita pergi Anak-anak semua pergi )
RL : Io nanti
beta bilang dia
( ia nanti saya bilang dia ) ( CL 06 DT 06 )
Tuturan dalam data 06 tuturan 2 terjadi
antara SL, RL mereka berbicara tentang pergi bermain futsal di waiheru,
percakapan tersebut terjadi didepan rumah SL. Tuturan yang disampaikan oleh SL
mempunyai maksud bahwa ia ingin agar temannya ikut bersamanya pergi bermain
futsal pada pukul 07.00 malam nanti. Kemudian tuturan yang disampaikan oleh RL
adalah ia mengatakan kalau ia tidak bisa ikut pergi bersamanya sebab motor
miliknya sedang berda di bengkel untuk diperbaiki. Tuturan dari SL yang
mengatakan agar ian meminjam motor milik salah satu teman mereka yang bernam
ariko, karena semua teman-temannya sudah merencanakan untuk pergi.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dari tuturan RL mengandung implikatur membatalkan.Implikatur
membatalkan dalam data 6 tuturan 2 berfungsi sebagai pemberi
penjelasan.Alasannya implikatur membatalkan tersebut didukung oleh konteks.
Konteks : pada siang hari pukul 14.10 WIT di depan rumah AK
Terdapat SL yang sedang menuju ke salah satu kios untuk Berbelanja rokok
kemudian VL yang berpapasan dengan SL Dan berbicara
VL : Wate e
(wate e)
SL : kanapa
( kenapa )
VL : Dua e
( dua e)
SL : Uang dua ribu saja
( uang
Rp 2.000 saja ) (14)
VL : Ope e parah e
( ado e parah e )
SL : Io barang ini
jua uang sisa lai
( ia barang ini juga uang sisa lagi
) ( CL 06 DT 14 )
Tuturan dalam data 14 terjadi
antara VL, SL mereka berbicara tentang VL yang hmeminta membelikan rokok juga.
Percakapan tersebut terjadi didepan
rumah AK tutran yang disampaikan oleh VL adalah ia memanggil temannya dengan
maksud untuk dapat membelikan rokok lagi padanya. Tuturan SL yang mengatakan
bahwa uangnya hanya cukup untuk ia sendiri saja sehingga tidak dapat
membelikannya untuk temnnya. Tuturan VL yang mengatakan kalau temannya parah
sebab tidak dapat membeli untuknya lagi. Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 14 pada tuturan
2 mengandung implikatur percakapan menolak.Implikatur
percakapan menolak dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan fungsional.Alasannya merupakan tuturan SL yang
mempunyai maksud untuk tidak dapat membelikan rokok lagi pada temannya.
4.1.8 Implikatur Menyuruh
Menyuruh merupakan tuturan yang
disampaikan untuk meminta melakukan sesuatu yang diinginkan kepada orang lain.
Percakapan yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur berupa tuturan menyuruh
dalam hal
ini
fungsi implikatur percakapan yang disampaikan untuk menyuruh seseorang dengan
pihak tertentu.
Konteks : Pukul 15.45 WIT di depan rumah Mat Rumahalo di
walang Bawah pohon jambu terdapat sekelompok remaja yang sedang Berkumpul dan
bersiap untuk pergi bermain sepak bola di Desa Wakal
NR : Kopi mix sa
( Kopi mix saja )
FW : He mari tambah Rp 5.000 par
bali air e
( He
mari tambah Rp 5000 untuk beli air )
FL : Ga e tambah Rp
5.000 katong bali air do
( Ga e tambah Rp
5.000 kita beli air dulu )
NR : Ha Rp 10.000
bali galon
( Ha Rp 10.000
beli gallon )
FW : Bali gallon
bali aqua
( Beli gallon beli aqua ) (
DR 03 DT 22 )
Tuturan dalam data 22 terjadi antara
NR,FW, dan FL mereka berbicara tentang persiapan untuk pergi bermain sepak bola
di desaWakal. Percakapan tersebut terjadi di depan rumah Mat Rumahalo. Tuturan
yang disampaikan oleh NR adalah ia mengatakan untuk membeli kopi mix saja yang
akan mereka buat untuk minuman setelah bermain sepak bola. Tuturan yang
disampaikan oleh FW adalah ia menyuruh teman-temannya untuk patungan Rp 5.000
per orang untuk membeli air. Tuturan NR adalah ia mengatakan uangnya sudah
mencapai Rp 10.000 beli gallon namun, tutran
FW
yang merasa binggung dengan yang disampaikan NR dan ia berkata beli aqua bukan
beli gallon.
Berdasarkan
penjelasan diatas maka kalimat dalam data 22 pada tuturan
2 mengandung implikatur
percakapan menyuruh. Implikatur percakapan menyuruh dalam data diatas berfungsi
sebagai penjelasan eksplisit.
4.1.9 Implikatur Membantah
Membantah merupakan sesuatu tuturan yan
disampaikan dengan menentang terhadap apa yang dibicarakan. Percakapan yang
digunakan oleh penutur dan mitra tutur berupa tuturan membantah dalam hal ini
fungsi implikatur percakapan yang disampaikan untuk membantah sesuatu yang dibicarakan.
Konteks : Pukul 14.19 WIT di depan rumah Siska Wailussy
terdapat Beberapa remaja jyang sedang duduk santai mereka Membahas tentang
salah satu temannya yang sehabis makan Lalu membuang sampah sembarangan.
FW : Ere buang di
tampa sampah jang Siska marah lai
( Ere buang di
tempat sampah jangan Siska marah lagi )
FW : Tadi pagi ose
makan nasi kelapa sini toh
( Tadi pagi kamu
makan nasi kelapa sini toh )
ER : Sapa
( Siapa )
FW : Sandiri baru
( Sendiri baru )
ER : Ini tadi baru sa
( Ini tadi baru saja
) ( DR 04 DT 25 )
Tuturan dalam data 25 terjadi antara FW,
ER mereka berbicara tentang persiapan untuk pergi bermain sepak bola. Tuturan
tersebut terjadi di depan rumah Siska Wailussy. Tuturan FW adalah ia mengatakan
pada temannya untuk jangan membuang sampah sembarangan buanglah pada tempat
sampah sebab Siska akan marah jika depan rumahnya kotor. Tuturan FW adlah ia
mengatakan sejak pagi tadi ia yang makan nasi kelapa disini . tuturan ER adalah
ia bertanya bahwa siapa yang dia bicarakan. Tuturan ER adalah ia mengatakan kalau
ia tidak membuangnya karena itu baru saja ada di tempat tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 25 tuturan 5 mengandung implikatur percakapan membantah.
Implikatur percakapan membantah dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan
fungsional. Alasannya tuturan ER yang mempunyai maksud nbahwa ia tidak membuang
sampah seperti yang dibicarakan.
Konteks : Pukul 10.15 WIT di depan rumah Iki Wael terdapat
6 orang Remaja yang sedang mengerjakan rak kayu. Mereka berdebat Tentang
pengerjaan rak tersebut yang dikerjakan dengan Tidak benar
FW : Seng tahang
e Rano
( Tidak tahan e
Rano )
UR : Garis akang do
ka
( Garis kayu dulu
ka )
IT : Itu spidol tu
spidol
( itu spidol itu
spidol )
UR : Rano lai kaya
deng e
( Rano lagi sama
dengan e )
RS : Tahang akang
kuat e
( Tahan akang kuat
e )
FW : Ada pancuri
pala deng cengke-cengke lai
(
Ada menyolong pala denagan cengkeh lagi )
RS : He orang punya ada banya di
Whanat sana
( He
orang punya ada banyak di wanath sana )
( DR 05 DT 26 )
Tuturan dalam data 26 terjadi antara
FW,UR,IT dan RS mereka berbicara tentang pengerjaan rak kayu yang sedang mereka
kerjakan. Percakapan tersebut terjadi di depan rumah Iki Wael didepan jalan
raya. Tuturan FW adalah ia mengatakan pada temannya untuk kayu yang ia akan
buat sebagai tiang rak kayunya tidak tahan debab kayunya kecil. Tuturan UR
adalah ia mengatakan untuk membuat garis pada kayu tersebut sehingga pada saat
memotongnya lebih mudah. Tutran RS adalah ia mengatakan untuk menahan
kayunyanya kuat sebab ia akan memakunya. Tuturan FW adalah ia mengatakan bahwa
RS mencuri hasil pala dan cengkih milik orang lain . tuturan RS yang membantah
yakni ia mengatakan bahwa ia juga memiliki pala dan cengkih yang banyak di
daerah wanath sehingga ia tidak mungkin mengambil seperti yang telah dituduhkan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 26 tuturan 7 mengandung implikatur percakapan membantah.
Implikatur percakapan membantah dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan
eksplisit tentang bagaimana mungkinnya bahwa apa yang diucapakan secara
lahiriah dan apa yang dimaksudkan oleh suatu ujaran pemakai bahasa pun
memahaminya.
Konteks : Pukul 10.15 WIT di depan
rumah Iki Wael terdapat 6 orang Yang sedang mengerjakan rak kayu mereka berdebat
tentang Pengerjaan rak kayu
FW : Jang e itu par di bawah
e
( Jangan e itu
untuk di bawah e )
UR : Itu par di
bawah e
( Itu untuk di
bawah e )
FW : Ere bodok e
( ere bodok e )
UR : Rano sabar e
( Rano sabar e )
RS : Ore jang malawang tukang e
( Ore jangan melawan tukang e ) ( DR 05 DT 27 )
Tuturan dalam data 27 terjadi antara FW,
UR, dan RS mereka berbicara tentang pengerjaan rak kayu yang sementara dibuat.
Percakapan tersebut terjadi di depan rumah Iki Wael di depn jalan raya. Tuturan
FW adalah ia mengatakan jangan memasang kayu yang ditahannya di bagian atas
seharusnya di pasang di bagian bawah. Tuturan UR adalah ia mengatakan kayu
tersebut untuk di bagian atas. Tuturan FW adalah ia mengatakan ado
bodok. Tuturan UR adalah ia mengatakan pada Rano bahwa
sebentar dulu sebab Rano ini ingin membuat tiang kayu yang akan dipakunya.
Tuturan RS adalah ia mengatakan untuk jangan melawan jika ia sedang bekerja
sebab ia juga telah memahaminya untuk kerja seperti ini
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kalimat dalam data 27 tuturan 5 mengandung implikatur percakapan membantah.
Implikatur percakapan membantah dalam data diatas berfungsi sebagai penjelasan
eksplisit tentang bagaimana mungkinnya bahwa apa yang diucapkan dan apa yang di
maksudkan oleh suatu ujaran dan bahwa pemakai bahasa pun dapat memahaminya.
4.1.10 Implikatur Menyarankan
Menyarankan adalah tuturan yang
disampaikan untuk memberi pendapatnya tentang apa yang sedang dibicarakan.
Percakapan yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur berupa tuturan yang
menyarankan dalam hal ini fungsi implikatur percakapan yang disampaikan untuk
menyarankan sesuatu yang sedang dibicarakan.
Konteks : Depan rumah Mat Rumahalo depan jalan raya
terdapat 4 orang Remaja yang sedang duduk santai kemudian salah satu temannya
Menanyakan pada MR tentang celana yang dipakai olehnya sebab ia Ingin membeli
celana tersebut
MR : Ose bali
calana dimana ni
( kamu beli celana
dimana ini )
TL : Beta pesan di
kaka eji
( saya pesan di
kaka eji )
MR : Akang barapa ni ( akang berapa ini )
TL : 85 Ribu itu langsung
ongkir e
Tapi jang bali lai akang
bahan seng bagus e ( Rp 85.000 itu langsung ongkir e
Tetapi
jangan beli lagi bahannya tidak bagus )(19)
( CL 06 DT 19 )
Tuturan dalam data 19 terjadi antara MR,TL mereka berbicara
tentang temannya yang akan membeli celana model kulot yang TL pakai. Percakapan
tersebut terjadi didepan rumah MR . Tututran yang disampaikan oleh MR adalah ia
bertanya tentang celana kulot yang ia pakai beli dimana, sebab MR ingin membeli
celana kulot model tersebut. Tuturan yang disampaikan TL bahwa ia memesannya di
kaka eji yang juga penjual online shop. MR mengatakan berapa harga celana
tersebut kemudian TL menyatakan bahwa celana tersebut seharga 85.000 ribu itu
pun langsung dengan ongkos kirimnya namun ia mengatakan bahwa jangan mebeli
celana yang model seperti yang dimaksudkan lagi sebab bahannya tidak bagus.
Berdasarkan penjelasan diatas maka kalimat dalam data 19
pada tuturan 4 mengandung implikatur menyarankan.Implikatur menyarankan dalam
data diatas berfungsi sebagai penjelasan fungsional.
Konteks : di depan rumah TL terdapat 4
orang remaja yang sedang duduk Bercerita mereka membahas untuk pergi
jalan-jalan ke tempat Peknik percakapan tersebut terjadi pada sore hari
TL :Katong pi
jalan-jalan mari
( kita pergi
jalan-jalan mari )
IP : Pante Tial jua akang bagus e
(
Pantai Tial jua pantainya bagus e ) (18)
TL : Hari minggu katong pi ka ( hari minggu kita pergi ka )
MS : Hi jang lai disitu akang makanan mahal e ( hi jangan
lagi disitu makanannya mahal e )
(CL 06 DT 18 )
Tuturan dalam data 18 terjadi antara
TL,IP dan MS mereka berbicara tentang rencana untuk pergi jalan-jalan ke salah
satu tempat wisata. Percakapan tersebut terjadi di depan rumah TL, tuturan yang
disampaikan oleh TL adalah ia ingin mengajak teman-temannya untuk pergi
jalan-jalan ke salah satu tempat wisata. Kemudian tuturan dari IP yang mengatakan
bahwa pergi saja ke pantai Tial sebab disitu juga tempatnya bagus untuk berfoto
dan pada saat itu juga tempatnya sedang banyak di kunjungi oleh orang-orang.
Tuturan yang di sampaikan oleh TL bahwa pergi saja di hari minggu.Tuturan MS
yang mengatakan untuk jangan pergi lagi ke tempat tersebut sebab tempat
tersebut makanannya sangat mahal.
Berdasarkan penjelasan diatas maka kalimat dalam data 18
pada tuturan 2 mengandung implikatur menyarankan.Implikatur percakapan
menyarankan
dalam
data tersebut berfungsi sebagai penjelasan fungsional.Alasannya implikatur
menyarankan tersebut didukung oleh konteks
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan analisis data dan
pembahasan, simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tuturan yang mengandung implikatur
percakapan pada remaja di Desa Hitu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah
yang sering muncul adalah tuturan yang mengandung implikatur percakapan
Menyatakan kemudian implikatur percakapan memberitahukan dan implikatur
menyarankan dan implikatur membantah. Implikatur yang jarang muncul adalah
implikatur percakapan menannya, meminta, mengajak, menyuruh.
Tuturan yang mengandung implikatur
percakapan menyatakan pada data tuturan remaja dapat memberikan penjelasan
tentang apa yang disampaikan dan mitra tuturnya dapat memahami sesuai dengan
konteks yang sedang dibicarakan. Tuturan yang lebih banyak ditemukan dalam data
tuturan remaja adalah implikatur percakapan menyatakan. Tuturan implikatur menyatakan yang sering muncul yakni para
penutur sering mengatakan apa yang ingin disampaikannya dengan kata dan kalimat
yang berbeda namun pemahamannya dapat diterima oleh para pendengar. Tuturan
yang jarang ditemukan pada percakapan remaja di desa Hitu adalah implikatur
mengajak, menyuruh.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
peneliti menyadari bahwa hasil yang dipaparkan belum sempurna dan tentunya
masih ada hal lain yang dapat ditambahkan. Untuk para remaja di Desa Hitu
Messing Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah bertuturlah dengan bahasa
yang lugas sehingga penutur yang lain dapat memahami apa yang disampaikan.
Hindari penggunaan kata yang mengandung arti tersendiri yang tidk dapat di
pahami oleh orang lain sehingga dapat menimbulkan ketidakpahaman tentang apa
yang sedang dibicarakan.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2011.
Tata Bahasa PraktisBahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Elizabeth.B.
Hurlock. 2003. Psikologi perkembangan.
Jakarta: Erlangga Hilaliyah,Awaludin. 2016. Implikatur
Percakapan Pada Novel Teheran
DalamToples Karya Aminatul
Faizah. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Jhon W.
Santrock. 2002. Perkembangan remaja. Jakarta:
Erlangga Jahja,Yudrik. 2011.Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Prenda Media Group. Moleong, Lexy, J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : Remaja
Rosda Karya
Muhammad.
2011. Metode Penelitian Bahasa.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik: Teori dan analisis. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Susrawan,
Adi. 2015. Implikatur Percakaapan Dalam
Komunikasi AntarSiswa Di SMP N 1 Sawan Singaraja. Denpasar: Universitas
Mahasarawati Denpasar Sarwono,S. 2011. Psikologi
Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Tarigan,Henry Guntur. 2009. PengajaranPragmatik. Bandung: Penerbit
Angkasa
Wijaya,
Adi. 2016. Pragmatik Sebagai Tata Bahasa.
Jakarta: Rineka Ciptas Yule, George .2014.Pragmatik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Zaleha.2019.
Implikatur Perakapan dalam Film Rudy
Habibie karya HanungBramantyo.Palembang: Universitas Muhamadiyah Palembang
Zamzani & Rahayu, 2017.Implikatur.
Yogyakarta: uny pers.
Error! Hyperlink reference not valid. implikatur
dalam kajian pragmatik- Lumbung (diakses pada 08/02/2021)
https://beningembun-apriliasya.blogspot.commacam-macam implikatur
bahasa dan sastra (diakses pada 12/02/2021) https://jalabahasa.kemendigbud.go.id implikatur percakapan dalam studi
linguistik
pragmatik (diakses pada 13/02/2021)
https://repository.usd.ac.id implikatur percakapan dalam film marmut merah
jambu karya raditya
dika (diakses pada 18/02/2021)
Nama - nama penutur
dan mitra tutur pria
NO |
NAMA PENUTUR |
USIA |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. |
Adit
Kafara : AK Sul Laturua : SL Vik Lulun : VL Mat
Rumahalo : MR Apli Nasela : AN Andi Ruhunussa : AR Abu Wael : AW Mat
Kaisupy : MK Dani Wailussy : DW Putra
Wailussy : PW AL Lulun : AL Rano
Slamat : RS Faldi Wael : FW Jef
Nasela : JN Isko Slamat : IS Aldi Wailussy : AW Ecal Ruhunussa : ER |
17 20 18 17 17 18 21 18 17 19 20 21 21 19 19 18 20 |
Nama – nama penutur
dan mitra tutur wanita
NO |
NAMA PENUTUR |
USIA |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. |
Mila
Ruhunussa : MR Tati Laitupa : TL Yayu Ollong : YO Idha Pelu : IP Nia
Laturua : NL Elda Wailussy : EW Sintia Ruhunussa : SR |
19 20 20 20 20 19 18 |
Data Rekaman 01
Konteks : Sekelompok remaja yang sedang duduk santai di
walang bawah pohon Jambu di depan rumah Mat Ruhunussa pada pukul 20.34 WIT,
pada Saat ini mereka membahas untuk ikut vaksin yang diadakan di depan Rumah
Raja desa Hitu.
BT
: Ada vaksin di rumah raja tadi tu, sapa yang pi iko? ( ada vaksin di rumah
raja itu siapa yang pergi ikut )
AL : Barenti deng
vaksin tu
( Berhenti dengan
vaksin itu )
MR
: Katong ni takut suntik, jadi katong seng pi ( kita ini takut suntik jadi kita
tidak pergi )
BT
: Sakarang ni mau ka mana-mana harus ada kartu vaksin kawan ( sekarang ini mau
ke mana-mana harus ada kartu vaksin kawan )
MR
: Katong seng pi kaluar lai jaga kampong saja ( kita tidak pergi keluar lagi
jaga kampong saja )
MK
: Depe hakea ( sok tahu )
BT
: Kanapa seng enak e vaksin (kenapa tidak enak e vaksin )
MK : Mati
( Mati ) (01)
BT
: Baru vaksin kamaren e ( baru vaksin kemarin e )
MK
: 2 tahun lai mati ( dua tahun lagi mati )
BT : Hoax (bohong )
MK : seng lia kaka kirim vidio di grub tu ( tidak lihat kaka kirim
vidio di grub itu )
SR : Kamong ada
cantik e mau ka mana ni
( kalian ada cantik
e mau pergi ke mana ini )
JT
: Katong mau ka kota do ( Kita mau ke kota dulu )
SR
: Borong ka apa ( borong ka apa )
JT
: io rencana borong amplas sabala ( ia rencana borong amplas sebagian )
SR
: Bisa lai dana banya ka apa ( bisa lagi dana banyak ka apa )
JT
: io toh ada banya smpe dompet tabal ni
( iatoh ada banyak sampai dompet tebal ini )
BW
: Ja e mari nae jua ka ( ja e mari naik jua ka )
JT
: Katong ada tunggu gratis e ( Kita ada tunggu gratis e ) (02)
BW
: Oh ia bagitu beta ka muka jua e (
oh ia bagitu saya duluan jua e )
JT
: Ok majo ( ok maju )
NR
: Ade kamong seng pi sambayang e? ( Ade kalian tidak pergi sholat e? )
VL
: Katong sambayang di atas sa (03) ( Kita sholat di atas saja )
NR : Ada mau
sambayang jumat baru
( Adamau sholat
jumat baru )
VL
: Io ada moding di balakang ni ( Ia ada ustadz di belakang ini )
FW
: Ore toki sahan-sahan bagitu la rebana rusak e ( ado pukul berantakan begitu
lalu rebana rusak e )
: Rebana ada
saki-saki lai
( rebana ada
sakit-sakit lagi ) (04)
AR
: Kau diam saja ( kamu diam saja )
FW
: Yang pukul saja orang baru ( yang pukul saja orang baru )
RT
: Café baru di galunggung tu e ( Café baru di galunggung itu e )
NL : Katong pi ka (Kita pergi ka )
RT
: pi malam boleh biar foto bagus e ( pergi malam boleh biar foto bagus )
YO
: Hari selasa jua ( Hari selasa jua )
RT
: Hari selasa tu beta seng bisa ka apa ( Hari selasa itu saya tidak bisa )
YO
: Bagitu hari apa yang bisa ( Begitu hari apa yang bisa )
RT
: Hari sabtu jua ka biar pas deng malam minggu SL : Sabantar jam 7 katong pi e
(
Sebentar pukul j7 malam kita pergi e ) RL : Beta motor ada bengkel e
( Saya motror ada
bengkel e ) (06)
SL
: Ado pinjam Ariko motor jua la katong pi ( ado pinjam ariko motor jua lalu
kita pergi )
RL
: Io nanti beta bilang dia ( Ian anti saya bilang dia )
AW
: Tadi malam pesta tu asik e ( tadi malam pesta itu asik e )
VL
: io tapi dong joget takaruang e ( io tapi mereka joget berantakan e )
AK
: ana switer kuning tu boleh ( anak switer kuning itu boleh )
VL : Ope e beta
pingsan e
( ado e beta
pingsan e ) (07)
Beta dimuka dia
saja taciom ancor e
( saya di depan dia
saja tercium ancor e )
AW
: Apalagi ose yang di samping dia ( apalagi kamu yang disamping dia )
AK
: Baru itu sapa dong yang bikin kaco tu ( baru itu siapa dong yang bikin kaco
itu ) AW : Ore itu ada mabo jadi bikin kaco tu ka ( ado itu ada mabo jadi bikin kaco itu ka )
MR
: bali di bapa acang to kombali 3 ribu ( beli di bapa acang itu kembali 3 ribu
)
IK
: Ada tinggal di Hila bae- bae utang rokok sampai lewat batas bikin Par seng
dapa uang jajan
(
ada tinggal di Hila bae-bae hutang rokok sampai lewat batas bikin Sampai tidak
dapat uang jajan ) (08)
MR
: Itu deng ana-ana disana Aldino dong e ( itu dengan anak-anak disana Aldino e
)
IK
: Ada masalah baru lari par katong ( ada maslah baru lari untuk kita )
IK
: Baru jaga utang deng sapa tau, sampe sini baru jaga bawa katong Nama
( baru jaga hutang dengan siapa tau, sampai sini baru jaga
bawah Kita nama )
AW
: Tati, tadi malam beta dapa tidor tempo (
tati tadi malam saya dapa tidur tempo ) (10)
TL
: Io beta su bilang kaka dian biking e (io beta sudah bilang kaka dian bikin e
)
AW
: Io maaf e ( io maaf e )
TL
: Io seng apa-apa barang itu jua seng banya lai ( io btidak apa-apa barang itu
tidak banyak lagi )
YO
: Brayen Domani punya film baru tu e ( brayen Domani punya film baru itu e )
NL : Io dia main
deng artis beta fens lai tu
( ia dia main
dengan artis saya fens lagi itu )
YO
: Katong pi nonton ka ( kita pergi nonton ka ) NL : Beta seng ada uang e ( Saya tidak ada uang e )
YO
: Ope e ( Ado e )
NL : Ose bali
beta tiket maso jua
( kamu beli saya
tiket masuk saja )
MS : bali beta puny
alai jua ka la katong pi nonton ni
( beli saya punya
tiket lagi ka lalu kita pergi nonton ini )
YO
: kamong ni merugikan memang e ( kalian ini merugikan memang e )
MS : bagitu pi
nonton jang hari sabtu- minggu biar jang mahal
( begitu pergi
nonton jangan hari sabtu-minggu biar jangan mahal )
NL
: Berarti pi hari apa ( berarti pergi hari apa)
YO
: Hari rabu jua ka katong pi nonton siang biar kaluar sore ( hari rabu jua ka
kita pergi nonton siang biar keluar sore )
MS
: Io mantap e jadi ose bali katong tiket to ( io mantap e jadi kamu beli kita
tiket to )
YO : Io
(io )
AN : Iki, padahal
abis ujian tu ose pi deng bayu di dobo?
( iki e padahal
habis ujian iyu kamu pergi dengan bayu ke dobo? )
IT : Io pi par cari
pengalaman saja
( ia pergi untuk
cari pengalaman saja )
AN
: Yang ada di sana enak tu e ( yang ada di sana asik itu e )
IT
: Io dapa uang tarus e ( io dapat uang terus e )
AN
: Satu hari dapat berapa bagitu ( satu hari dapat berapa begitu )
IT : Paling tinggi 500 ribu e itu jua tergantung rezeki
lai
( paling tinggi Rp
500.000 e itu juga tergantung rezeki lagi )
AN : Ose karja apa disana ( kamu kerja apa disana)
IT
: Katong pi cari talor ikan ( kita pergi cari telur ikan )
VL
: Wate e (wate e)
SL
: kanapa ( kenapa ) VL : Dua e ( dua e)
SL : Uang dua ribu saja
( uang Rp 2.000
saja ) (14)
VL
: Ope e parah e ( ado e parah e )
SL
: Io barang ini jua uang sisa lai ( ia barang ini juga uang sisa lagi )
MK : Tadi malam
kamong pulang jam barapa?
( tadi malam kalian
pulang pukul berapa? )
DW : Masih tempo
jam 11 bagitu
( masih tempo jam
11 begitu )
MK : Untung kamong
su pulang e
( untung kalian
sudah pulang e ) (15)
DW : Barang kanapa
( memang kenapa )
MK : Dong baku
lempar ancor e
( mereka baku
lempar ancor e )
DW : Itu orang
dalam jua
( itu orang dalam
juga )
MK : io itu dong
sandiri jua
( io itu mereka
sendiri juga )
AK :Pada hal tadi malam tu e
( pada hal tadi
malam itu e ) (16)
PW
: Io bapa kapala pemuda ada cari dong tu ( io bapak kepala pemuda ada cari
mereka itu )
AK : Dapa dong la
hukum saja
( dapat mereka lalu
hukum saja )
PW
: Io paleng talalu deng bikin reseh tarus e (
Ia paling terlalu dan buat reseh terus e ) MK : Pi ka mana?
( pergi ke mana? ) DW : Belakang do ( belakang do )
MK : Dong su ka dara
( Mereka sudah ke
dara ) (17)
DW
: Ore parlente ( ado bohong )
MK : Ore dong samua
su kaluar dari beskem la beta ka sini ni
( ore mereka semua
sudah keluar dari beskem lalu saya ke sini ini )
TL : Katong pi jalan-jalan mari ( kita pergi jalan-jalan
mari )
IP : Pante Tial jua
akang bagus e
( Pantai Tial jua pantainya bagus e ) (18) TL : Hari minggu
katong pi ka
( hari minggu kita
pergi ka )
MS : Hi jang lai
disitu akang makanan mahal e
( hi jangan lagi
disitu makanannya mahal e )
MR : Ose bali
calana dimana ni
( kamu beli celana
dimana ini )
TL : Beta pesan di
kaka eji
( saya pesan di
kaka eji )
MR : Akang barapa ni ( akang berapa ini )
TL :85 Ribu
itu langsung ongkir e
Tapi jang bali lai akang bahan seng bagus e ( Rp 85.000 itu langsung ongkir e
Tetapi jangan beli lagi bahannya tidak bagus ) (19)
AW
: Kamong seng pi di lapangan e ( kalian tidak pergi di lapangan e )
AN : Ariko e jang pake akal bagitu
( Ariko e jangan
pakai akal begitu ) (20)
AW
: Kamong lama talalu ( kalian lama terlalu )
AN
: Bagitu bilang kalo karja tempo (
begitu bilang kalu kerja tempo ) AW : Ore sudah beso maso siang e ( ore sudah besok masuk siang e )
Data rekaman 3
Konteks : pukul 15.45 WIT di depa rumah Mat Rumahalo di
walang bawah pohon jambu ada sekelompok
remaja yang sedang berkumpul dan bersiap untuk pergi bermain sepak bola.
FW : Beta sapatu kacil e (Beta sapatu kacil e )
NR : Beta punya tu
dong pinjam balom bawa pulang e
( Beta punya itu
mereka pinjam belum bawah pulang)
AL : Beta punya ada
di atas to, memang
( Saya punya ada di
atas itu, memang )
NR : Bukan
( Bukan )
MR : Sapatu apa
( Sepatu apa )
NR : Tanya mama do
antua taru akang di mana
( Tanya mama dulu
meletakannya di mana )
FW : E tapi kamong
samua su pas ka balom
( E tetapi kalian
semua telah pas atau belum )
NR : Oyang punya
baju sa calana seng ada
( Oyang punya baju
saja celana tidak ada )
AW : Sudah seng
apa-apa pake calana olahraga sa
( Sudah tidak apa-
apa pakai celana oalahraga saja )
RS : Pi lia Oyang
tu do dia su pigi tu
( Pergi lihat Oyang
itu dulu dia sudah pergi itu )
AL : Jang sampe dia
mandi do
( Jangan sampai dia mandi dulu ) AL : Acara maso do ka
( Acara masuk duu
ka )
FW : Kupon e
( Kupon e )
NR: Kopi mix sa
( kopi mix saja )
FW : Ha mari tambah
Rp 5.000 par bali air e
( Ha mari tambah Rp
5.000 untuk beli air e ) (22)
FL : Ga e tambah Rp
5.000 untuk beli air e
( Ga e tambah Rp
5.000 untuk beli air e )
NR : Ha Rp 10.000
bali gallon
( Ha Rp 10.000 beli
gallon )
FW : Bali gallon
bali aqua
( Beli gallon bali
aqua )
IK : Ose kira
katong barmain di oli gunung e
( Kamu kira kita
bermain di Oli Gunung e )
MR : Ha beta ada Rp
5.000 ni
( Ha saya ada Rp
5.000 ni )
FL : eits ini
bagini e lia ni
( eits ini bagini e
lihat ini )
FW : Ha bagini e
bali rokok
( Bali begini e
beli rokok )
GP : Beli Aqua
( Beli aqua )
FL : Bali di sana
jua kaka sampe sana jua
( Beli di sana juga
kaka sampai sana juga )
FW : Rokok
bagemana
( Rokok bagaimana )
GP : Bali saja
( Beli saja )
FW : Uang samua ka
mari ka nanti baru sabantar kase uang sisa
( Uang semua ke
mari ka nanti baru sebentar kasih uang sisa )
AL : He bali aqua
( He beli aqua )
FW : He ose mau pi
wakal e numpang do
( He kamu mau pergi
di wakal e numpang dulu )
GP : Is e motor
satu su disana
( Is e motor satu telah disana )
NR : He bilang ana-ana aqua abis e
( He bilang
anak-anak aqua habis e )
FW : Nanti bali di
sana jua
( Nanti beli di
sana jua )
AL : Ose seng ada
baju
( kamu tidak punya
baju )
NR : Motor mana
( Motor mana )
FW : Ha beta deng
Amat e
( Ha saya dengan
Amat e )
NR : He Faisal mana
( He Faisal mana )
AL : Su lat ni
tunggu kamong sa
( Sudah telat ini
tunggu kalian saja )
FW : Sapa bali air
e
( Siapa beli air e
)
AL : He katong ka muka e ( He kita duluan e )
NR : Indra mana Indra
( Indra mana Indra
)
GP : Ecal mana Ecal
e
( Ecal mana Ecal e
)
GP : He bilang dia
katong main ke dua e
( He bilang dia
kita main ke dua ) (24)
NR : Ini e gace
( Ini e gace )
GP : He bilang dia katong main ke dua ( He bilang dia kita
main ke dua )
FR : Kanapa Gace e
( Kenapa Gace e )
GP : Katong main ke dua sapatu e ( Kita main ke
dua sepatu e)
Data
rekaman 04 AT : Fransiska
(Fransiska )
FR : Hi motor ancor
e
( Hi motor hancur e
)
AL : Motor no
barapa ni
( Motor nomor
berapa ini )
AT : Kayanya no 08
ka apa kalo seng salah )
( Kayanya nomor 08
atau kalau todak salah )
FW : Ini toh jatuh
sa
( Ini toh jatuh
saja )
AL : Tapi dong kase uang bos pake akang ka apa ( Tetapi
mereka kasih uang bos pakai uang )
AL : Ariki ini
barapa batang
( Ariko ini berapa
batang )
ER : Taru, kanapa
dia seng main e
( Letak, kenapa dia
tidak bermain e )
IW : Sapa
( Siapa )
AL : Ari
( Ari )
FW : Seng e
( Tidak e )
FW : Ere buang
tampa sampah jang dia marah katong e
( Ere buang tempat
sampah jangan dia marah kita e )
FW : Tadi pagi ose
makan nasi kalapa disini toh
( Tadi pagi kamu
makan nasi kelapa disini toh )
ER : Sapa
( Siapa )
FW : Sandiri baru
( Sendiri baru )
ER : Ini tadi baru
sa
( Ini tadi baru
saja ) (25)
FW : Jang buang
situ bikin badaki la katong yang jaga dapa marah
( Jangan buang situ
bikin badaki lalu kita yang jaga dapat marah )
AL : Barang Gace
dapa ka
( Barang Gace dapat ka ) FW : Seng tau dia dapa seng 87
( Tidak tahu dia
dapat 87 )
NR : Dia punya di
AK 87 di tengah di muka dia seng bikin di balakang e
( Dia punya di AK
87 di tengah di muka dia tidak buat di belakang e )
AL : Kamong su
ambel yang di babang e
( Kalian telah
ambil yang di babang e )
FR : Dia baju
sandiri sa ka jang lai
( Dia baju sendiri
saja ka jangan lagi )
AL : La paldi punya
ada barapa lai
( Lalu Paldi punya
ada berapa lagi )
ER : Kalo tambah
Paldi punya par barapa
( Kalau tambah
Paldi punya untuk berapa )
AL : 12
(12)
FR : Cari no 10
( Cari nomor 10 )
AL : 15 seng ada
( 15 tidak ada )
AL : Ose punya dua
skali makan dara
( Ose punya dua
sekali makan dara )
FW : Kanapa ose
punya
( Kenapa kamu punya
)
AL : Orang punya
satu sa
( Orang punya satu
saja )
ER : Enam seng
ada bagitu di Dani
( Enam tidak ada begitu di Dani ) AL : Enam ada
( Enam ada )
ER : Ose ambel beta
punya 2 deng 9 tu
( Kamu ambil saya punya 2 dan 9 itu ) Data rekaman 05
Konteks : Pukul 10.15 WIT di depan rumah Iki Wael terdapat
6 orang remaja Yang sedang mengerjakan rak kayu mereka berdebat tentang
Pengerjaan rak kayu
UR : E karja pake tangan kiri ka kanan
( E kerja pakai
tangan kiri atau kanan )
FW : Io tamang e dari tadi ni yang barmaeng e sampai akang
jadi ni ( Ia teman e sejak tadi ini yang bermain e sampai jadi ini )
UR : Ere takaruang
lai baru
( ere berantakan
lagi baru )
MK : Ecal e
tidor-tidor lai mata sampe su kadalam bagemana paskali tu
( Ecal e
tidur-tidur lagi mata sampai su kedalam bagaimana sekali itu )
UR : Beta suka
karja deng kiri tu
( Saya suka kerja
dengan kiri itu )
FW : Anak durhaka e
( Anak durhaka e )
MK : Ukur ka ukur e
( Ukur ka ukur e )
MK : Meter mana
( Meter mana )
FW : Itu lai ni e
( itu lagi ini e )
MK : Ukur yang di
Unu itu e
( Ukur yang di Unu
itu e )
UR : Hi kabaratang
e
( Hi berantakan e ) MK : Kase tidor akng e )
( Kasih tidur akang
e)
FW : Langsung sa
(Langsung saja )
MK : Seng bisa bage
dua
( Tidak bisah bagai
dua )
UR : Ose sudah
bagitu tu paet e
( Kamu sudah begitu
itu paet e )
FW : Orang kase
rata akang do ka biar tatempel gaga ka unu
( Orang kasih rata
kayu dulu ka biar tertempel bagus Unu )
RS : Kase batul ka
( kasih betul ka )
FW : Ha dap aka
seng
( Ha dapat atau
tidak )
RS : Seng apa-apa
( Tidak apa-apa )
FW : Seng tahang e
Rano
( Tidak tahan e
Rano )
UR : Garis akang do
ka
( Garis kayunya
dulu )
IT : Itu spidol tu
spidol
( Itu spidol itu
spidol )
MK : Spidol di
bawah ose tu Rano e
( Spidol di bawah
kamu itu Rano e)
UR : Rano lai kaya
deng e
( Rano lagi kaya
dengan e )
RS : Tahang akang
la kuat e
( Tahan akang lalu
kuat e )
FW ; Ada pancuri pala deng cengke-cengke lai ( ada mencuri pala dengan cengkeh lagi )
RS : He orang punya di wanat ada banya sana
( He orang punya di
wanat ada banyak sana ) (26)
IT : Ancor pica
( Ancor pica )
Komentar
Posting Komentar